Kini Pemerintah Kabupaten (Pemkab) Dairi dengan dukungan masyarakat Dairi, khususnya Silahisabungan, senantiasa berupaya melestarikan Ulos Silalahi serta mengembangkannya menjadi produk ready to wear (siap pakai), sehingga tercipta kombinasi yang baik antara pelestarian adat dan peningkatan kesejahteraan penenun.
Ulos Silalahi telah dikembangkan menjadi sebuah fesyen tanpa mencederai budaya yang telah ada sejak turun temurun. Ulos Silalahi sebagai fesyen menggunakan motif adat, motif modern, dan ditenun menggunakan benang katun sehingga lebih nyaman untuk digunakan.
Baca Juga:
Kementan Dorong Optimasi Ratusan Hektar Lahan Baru di Sumsel
Ulos Silalahi sebagai fesyen juga menggunakan pewarna alam dari tumbuhan sekitaran Tao Silalahi yang kemudian diformulasi sehingga menghasilkan warna-warna menarik. Upaya pelestariannya memberikan peningkatan kesejahteraan bagi petenun di Silahisabungan.
Ulos Silalahi saat ditampilkan di HUT Dekranasda ke-43 di Medan [WahanaNews/dok. Diskominfo Dairi]
Berkat upaya Pemkab Dairi dibawah kepemimpinan Bupati Eddy Keleng Ate Berutu, kini Ulos Silalahi semakin dikenal dan diminati masyarakat luas, bahkan hingga luar negeri.
Baca Juga:
Olokan ke Tukang Es Teh Viral, Presiden Prabowo Tegur Gus Miftah
Pada tahun 2019, Ulos Silalahi pernah tampil dalam ajang Eco Fashion Indonesia 2019 yang digelar di Antoon Van Dijk Brasserie, Antwerpen Belgia.
Ulos Silalahi juga pernah tampil di Hari Ulang Tahun Dekranasda ke-43 di Medan, Pameran Busana di Alun-alun Grand Indonesia Mall yang berkolaborasi dengan Merdi Sihombing, Gala Dinner F1H2O di Balige, dan beberapa kegiatan bergengsi lainnya.
Dan sesaat lagi, Ulos Silalahi akan kembali memamerkan keindahannya dalam Aquabike Jetski World Championship Lake Toba Tahun 2023.