WahanaNews-Dairi | Propinsi Sumatera Utara memiliki daya tarik tersendiri bagi wisatawan. Salah satu faktornya, banyaknya suku dan keragaman budaya di propinsi ini.
Melansir wahananews.co, berikut ini keunikan dari beberapa suku masyarakat lokal di Sumatera Utara, yang tidak terdapat di daerah lain. Nah, Anda penasaran kan… tradisi apa sajakah itu? Simak ini.
Baca Juga:
Ketua KPU Jakarta Barat Ingatkan Dokumen Yang Perlu Dibawa ke TPS Pilkada 2024
1. Lompat Batu
Lompat batu atau hombo batu berasal dari Desa Bawo Mataluo Nias, Kabupaten Nias Selatan. Desa ini kaya dengan situs megalitik atau batu besar berukir dan di dalamnya terdapat Omo Hada yaitu perumahan tradisional khas Nias. Tradisi ini merupakan ritual khusus buat para pemuda suku Nias.
Tradisi ini untuk menentukan apakah seorang pemuda sudah dewasa dan telah memenuhi syarat untuk menikah atau belum.
Lompat batu dari Nias (Foto: ist/net)
Baca Juga:
Terminal Kalideres Cek Kelayakan Bus AKAP Menjelang Nataru
Mereka akan melompati batu yang tingginya lebih dari 2 meter, melalui sebuah batu kecil untuk pijakan ketika melompati batu.
Ada ritual khusus sebelum melompati batu, dengan memakai pakaian adat mereka akan bersemangat agar bisa melompati batu.
2. Mangokkal Holi
Tradisi turun-temurun masyarakat Batak yakni Mangokkal Holi berarti mengambil tulang belulang dari leluhur mereka dari dalam kuburan.