WahanaNews-Dairi | Peristiwa memilukan di Kecamatan Pegagan Hilir, Kabupaten Dairi, Sumatera Utara, Sabtu (5/2/2022), mulai terungkap.
Penganiaya korban inisial RS (4) tersebut, ternyata pacar ayah korban, inisial SM (35). Diberitakan sebelumnya, SM sebagai ibu kandung korban. SM telah diamankan ke Mapolres Dairi, Sabtu malam.
Baca Juga:
Didominasi Penegak Hukum, MAKI: Pimpinan Baru KPK Tak Mewakili Masyarakat dan Perempuan
Kapolres Dairi AKBP Wahyudi Rahman melalui Kasat Reserse dan Kriminal, AKP Rismanto Purba, Minggu (6/2/2022) dikonfirmasi wartawan memastikan, pelaku bukan ibu kandung korban.
“Perempuan yang diamankan tadi malam, bukanlah ibu kandung korban. Dia pacar ayah korban," kata Rismanto.
Dijelaskan, ayah korban berinisial RS kurang harmonis dengan istri sahnya. Demikian dengan SM, kurang akur dengan suaminya. Masing-masing sudah punya anak.
Baca Juga:
Netanyahu Resmi Jadi Buronan Setelah ICC Keluarkan Surat Perintah Penangkapan
Diperkirakan sudah setahun, RS dan SM menjalin hubungan. Mereka berencana menikah.
Rismanto menyebut, RS bekerja sebagai nelayan laut di Kabupaten Tapanuli Tengah. RS menitipkan korban kepada SM.
Pengakuan SM kepada polisi, korban agak cengeng. Itu membuat SM jengkel dan merasa geram, hingga melakukan kekerasan.
Dalam tindakannya, SM mendoktrin korban, jika ada yang menanya siapa yang memperlakukan demikian, agar dijawab dengan Ompung X.
“So anakhu on. Boasa gabe ahu mangurus on. Saik jugul (Bukan anak ku ini. Mengapa jadi saya yang mengurus. Nakal kali)” ujar Rismanto mengutip pengakuan SM. Rismanto mengatakan, pihaknya tengah intensif meminta keterangan saksi dan bukti.
Camat Pegagan Hilir, Abdimar Tamba dikonfirmasi terpisah, membenarkan bahwa SM adalah pacar ayah korban.
Disebut, sesuai informasi yang ia terima dari perangkat desa tempat tinggal SM, korban dititipkan ayahnya di rumah SM sekitar awal Januari 2022. SM bekerja di luar Kabupaten Dairi.
"Informasi dihimpun perangkat desa dari warga sekitar, mereka sering mendengar korban menangis. Mungkin karena dipukuli itu," kata Abdimar.
Dijelaskan, setelah mengetahui informasi peristiwa itu dari Kasi Perlindungan Anak Dinas P3AP2KB Dairi, pihaknya telah menjenguk korban di RSUD Sidikalang.
Kepada pihak RSUD Sidikalang, Abdimar telah meminta agar RS diberikan ruangan tersendiri, agar merasa lebih nyaman.
"Kita minta agar diupayakan korban merasa seperti tidak di rumah sakit. Mengurangi traumanya. Tadi juga disuguhkan tontonan video-video anak yang menghibur. Kita sangat prihatin dengan peristiwa ini," kata Abdimar.
Sebagaimana diberitakan sebelumnya, seorang balita inisial RS (4), diduga menjadi korban penganiayaan.
RS mengalami luka berat dan lebam di sekujur tubuhnya, dari kaki hingga kepala. Bahkan, alat vitalnya juga luka-luka, diduga dibakar.
Luka yang belum sembuh terlihat di bagian kaki, tangan hingga bibir. Keningnya juga membiru. Bagian kepala juga dijahit karena luka-luka. [gbe]