Hingga kini, Charlon mengaku tidak mengetahui berapa besaran sisa anggaran (silpa) APBDes Tahun Anggaran (TA) 2021.
“Belum ada serah terima keuangan,” kata Charlon. Eksesnya, dia menyebut kesulitan menyusun RAPBDes 2022.
Baca Juga:
Kolaborasi Kemenpar dan Kemenpora Dorong Pengembangan Sports Tourism Berkelanjutan
Ditambahkan Charlon, dia sangat kaget ketika mengetahui, stempel kades ada 2 buah.
Awalnya, perangkat desa menyodorkan surat yang hendak ditandatangani. Dia heran, karena lembaran itu sudah distempel. Tidak menggunakan stempel yang ia pegang.
Sehubungan itu, setelah konsultasi dengan camat, Charlon pun menarik stempel lain yang dipegang oleh perangkat desa itu.
Baca Juga:
Sekda Sumedang Tegaskan Peran Strategis Ibu dalam Pembangunan Bangsa
Camat Berampu, Ali Marhaban Sitohang dikonfirmasi wartawan, membenarkan problema keuangan tersebut. “Itulah problemanya,” katanya.
Diterangkan, audit keuangan oleh Inspektorat Dairi, akan dilakukan paling lama bulan Maret 2022. [gbe]