WahanaNews-Dairi | Pinjaratan Sidabariba (47) dan istrinya Lamria boru Nainggolan, warga Tamboro Desa Pangguruan, Kecamatan Sumbul, Kabupaten Dairi, Sumatera Utara memutuskan mengungsi dari desa itu, Rabu (6/7/2022).
Mereka memutuskan menumpang sementara di kediaman orangtua Lamria di Desa Bangun, Kecamatan Parbuluan, Dairi. Alasan mereka mengungsi, terduga pelaku pengeroyokan pada Pinjaratan, belum ditangkap polisi.
Baca Juga:
Didominasi Penegak Hukum, MAKI: Pimpinan Baru KPK Tak Mewakili Masyarakat dan Perempuan
“Suami saya dikeroyok 4 orang di kampung. Sampai sekarang, terlapor belum ditangkap. Saya trauma dan takut pulang," ujar Lamria, dikonfirmasi wartawan, Kamis (7/7/2022).
Dipaparkan, kekerasan pada suaminya terjadi, Rabu (29/6/2022) sekira pukul 10.00 Wib. Mereka pun langsung melaporkan pengeroyokan dimaksud ke polisi, pada hari itu.
Kejadian dimaksud, disaksikan Lamria, seorang diantara terlapor mengarahkan sebilah parang ke suaminya dan seorang lagi mengarahkan gagang alat pertanian ke kepala.
Baca Juga:
Netanyahu Resmi Jadi Buronan Setelah ICC Keluarkan Surat Perintah Penangkapan
“Songon na dipasilanghon ma amantangku, huhut dipatudu piso (Seperti disalibkan suamiku, sambil ditunjukkan pisau),” ujar Lamria.
Sementara Pinjaratan menyebut, terlapor adalah PS dan 3 abang beradik.Diungkap, terlapor adalah adiknya dari ibu berbeda. Diakui, ayah mereka, Sainas Sidabariba diketahui menikah 2 kali.
Selama ini, hubungannya dengan terlapor kurang akur. Lamria melaporkan PS terkait kasus dugaan pengancaman ke Polres Dairi medio Oktober 2020.
Bagaimana kronologis pengeroyokan menimpa Pinjaratan? Petani ini menyebut, dia berjalan dari ladang menuju rumah sepulang meninjau kebun kopi. Di salah satu titik, Pinjaratan bertemu PS dan 3 terlapor. Mereka naik sepeda motor bonceng dua.
Terlapor kemudian menghentikan sepeda motor sembari memarkirkan. Tanpa bicara, Pinjaratan ‘dihajar’.
Menurut Pinjaratan, kepala, dagu, mulut dan punggungnya dipukul pakai tangan. Namun, dia juga dianiaya menggunakan sebatang kayu. Dua giginya copot. Tubuhnya mengalami memar.
Pinjaratan mengutarakan, dia diselamatkan Pardamean Sidabariba, yang juga keluarga dekatnya. Selanjutnya, ia dirawat di Puskesmas Sumbul. Berselang, anggota Polsek Sumbul Togap Banurea datang.
"Saya mohon perhatian Kapolres,” pinta Pinjaratan.
Sementara Kapolsek Sumbul, AKP Asian Nainggolan membenarkan, pihaknya menangani kasus dimaksud. Gelar perkara dilakukan, Jumat (8/7/2022) untuk penetapan tersangka.
"Terlapor juga sudah dimintai keterangan. Kalau restorasi justice tidak bisa diterapkan, berkas akan dimajukan ke kejaksaan," kata Asian. [gbe]