WahanaNews-Dairi | Pengadaan infocus dengan anggaran sekitar Rp 58 juta, dari dana Komite SMAN 1 Tigalingga, Kabupaten Dairi, Sumatera Utara, tahun 2019, diduga fiktif.
Walau dana komite untuk pengadaan infokus terkumpul tahun 2019, hingga Senin (1/8/2022), barang dimaksud belum ada di sekolah tersebut.
Baca Juga:
Kemdiksaintek Umumkan Jadwal Pendaftaran Beasiswa Garuda 2025 Gelombang 2
Plh Kepala SMAN 1 Tigalingga, Edwart Charles Browsoon Sihite dikonfirmasi di sekolah itu, mengakui bahwa infokus dimaksud belum ada di sekolah.
Namun, kata Sihite, Kepala Sekolah Antoni Tarigan (telah dimutasi ke SMAN 1 Siempat Nempu Hulu-red) berkomitmen untuk mengadakan infokus itu, dua minggu ke depan.
"Ido nakkin hubahas hami. (Itu tadi kami bahas). Sebenarnya program itu, program yang tertunda karena covid. Dalam minggu on mungkin paling lama minggu na ro, pasti terpasang (dalam minggu ini mungkin paling lama minggu depan pasti terpasang)," kata Edwart.
Baca Juga:
Menang Meyakinkan atas India, Indonesia Pastikan Tiket Perempat Final Piala Sudirman 2025
Ditanya dana komite itu apakah telah diserahkan Kasek lama kepada Plh, Edwart mengatakan bahwa uang itu tidak mungkin diserahkan padanya.
"Beliau, berkomitmen, kan i do. Artina au pe nuaeng selaku Plh. Plh itu kan yang ditugaskan. Artina, beliau bertanggungjawab sampai kepada pengadaan dan selesai. Molo hepeng, dang mungkin serahhononna tu au. Kan i do (Beliau, berkomitmen, kan begitu). Artinya saya sekarang sebagai Plh. Plh itu kan yang ditugaskan. Artinya, beliau bertanggungjawab sampai kepada pengadaan dan selesai. Kalau uang, tidak mungkin diserahkan ke saya. Kan begitu)," kata Edwart.
Sementara itu, Antoni Tarigan dikonfirmasi usai acara serah terima jabatan beberapa Kasek SMA dan SMK di aula SMKN 1 Parbuluan, Kamis (28/7/2022), membantah informasi bahwa pengadaan infokus disebut tidak jelas.
Antoni mengatakan, infokus dimaksud telah dibeli, tahun ini. Namun tidak dipasang di ruangan-ruangan, karena ketiadaan jerjak ruangan.
"Belum ada jerjak ruangan. Maka nggak dipasang. Barangnya sudah di sekolah," kata Antoni saat itu. [gbe]