Dairi.WahanaNews.co, Sidikalang - Satu unit jembatan yang terbuat dari kayu, dibangun secara swadaya diresmikan Pasangan Calon (Paslon) nomor urut 3 Danjor-Bintang, di Desa Longkotan, Kecamatan Silima Pungga-punggga, bertepatan pada hari Sumpah Pemuda, Senin (28/10/2024).
Setelah musibah banjir bandang pada Desember 2023, yang mengambil korban jiwa, masyarakat Desa Longkotan selalu merasa was-was ketika akan berangkat dan pulang dari ladang masing-masing saat cuaca mendung.
Baca Juga:
Kalimantan Selatan Tuan Rumah, Ini Arti dan Makna Logo Resmi HPN 2025
Selama ini masyarakat Desa Longkotan harus berjalan melewati sebuah sungai kecil yang saat tenang hanya sedalam mata kaki.
Akibat pembalakan liar, saat musim hujan sering terjadi banjir bandang di sungai kecil ini. Dan disungai ini juga lah terjadi banjir bandang pada Desember 2023. Musibah itu meninggalkan rasa trauma bagi masyarakat sekitar.
"Kalau di arah gunung terlihat mendung, kami para pemilik ladang diseberang sungai ini akan langsung pulang. Musibah banjir bandang tahun yang lewat yang menyeret 3 orang salah satunya ya di sungai ini," ujar salah seorang penduduk bermarga Panjaitan saat peresmian sambil mengucapkan rasa terimakasih kepada tim pemenangan Danjor-Bintang.
Baca Juga:
Pemkab Dairi Siap Dukung Gugus Tugas Polri Sukseskan Ketahanan Pangan
Dalam laporannya kepada Danjor Nababan dan Azhar Bintang saat peresmian, Ketua DPC GRIB JAYA Dairi Saut Martua Ujung menjelaskan bila beberapa penatua Desa Longkotan mengunjungi Posko Pemenangan Danjor-Bintang.
"Dalam berapa waktu sebelum ini beberapa orang tua dari Desa Longkotan meminta agar diberikan fasilitas. Karena berbagai kesibukan, kita sebagai tim mengambil kebijakan. Dan saya berkordinasi kepada Ketua PAC GRIB Jaya Silima Pungga-pungga untuk menyahuti hal ini atas nama tim pemenangan Danjor-Bintang," papar Saut
Saut menjelaskan bila pada 2023 yang lalu sungai tersebutlah yang mengalami banjir bandang yang memakan korban pada 2023 yang lalu. Selain memakan korban, banjir bandang tersebut juga merusak dan menghancurkan persawahan warga.