DAIRI.WAHANANEWS.CO, Sidikalang - Kondisi Desa Parbuluan VI, Kecamatan Parbuluan, Kabupaten Dairi, Sumatera Utara, dikabarkan mencekam, usai massa yang disebut menolak PT Gruti, diduga melakukan pengrusakan rumah Kepala Desa, Parasian Nadeak, Sabtu (8/11/2025) pagi.
Dampak peristiwa itu, puluhan warga, termasuk anak-anak, mengungsi ke Mapolres Dairi, di Jalan Sisingamangaraja Sidikalang, guna mencari perlindungan hukum.
Baca Juga:
Pemerintah Kebut Proyek DME untuk Gantikan LPG Mulai 2026
Hal itu dikatakan beberapa warga, Cristopel Naibaho, Joni Nadeak, Cahyono Nadeak, Candra Nadeak, Sagala, ditemui wartawan di Makopolres Dairi, Sabtu (8/11/2025) sore.
"Kami terpaksa mengungsi ke Polres ini untuk mencari perlindungan hukum. Kami tidak berani lagi di desa. Banyak datang teror dan ancaman dari warga, khususnya teror untuk keluarga dan famili Kepala Desa Parbuluan VI, Parasian Nadeak. Kami tidak tau lagi bagaimana. Apakah hukum di negara ini sudah mati?" kata Joni Nadeak.
Warga lainnya, Candra Nadeak menambahkan, mereka tiba di Polres Dairi sekitar pukul 11.00 Wib, setelah peristiwa pengerusakan rumah kades.
Baca Juga:
FN Terduga Pelaku Ledakan SMAN 72, Polisi Temukan Pistol Mainan Bertuliskan Nama Teroris
Sementara Cahyono Nadeak, menerangkan kronologi pengerusakan rumah ayahnya, Kades Parbuluan VI, Parasian Nadeak.
Dipaparkan, sekitar pukul 07.30 Wib, rumah orang tuanya dilempari sejumlah warga sekitar.
Sesaat kemudian, keponakan Kades, Cristopel Naibaho, mendatangi lokasi kejadian dan sempat bertanya kepada warga yang dicurigai ikut melakukan pelemparan.