"Kami hanya minta keadilan bu dan barang kami yang dibawa dan ditinggal di kantor segeralah dipulangkan bu, karena pameran sudah selesai, tak perlu lagi ibu cerita promosi, kalau mau mengumpulkan pengrajin itu bukan urusan kami ibu, yang kami minta kenapa tenun kerajinan kami dianaktirikan, di pembukaan pameran tidak ada nampak satu pun barang kami di vidio yang diposting... cukup sekian ibu bupati yang terhormat," tulis Katarina sebagaimana screenshoot diperoleh wartawan.
Ditambahkan Katarine, ia sudah mendatangani Kadis Perindag Iwan Taruna Berutu di Sidikalang, Rabu (30/3/2022). Disebut, pihak Disperindag meminta maaf.
Baca Juga:
Gelar Naker Expo, Kemnaker Sediakan Puluhan Ribu Lowongan Pekerjaan di Tiga Kota
Dia memperoleh informasi, sehelai ulos produk mereka, laku. Ia menerima pembayaran kontan Rp 2,8 juta dari salah seorang staf di kantor itu. Pembayaran tidak online. Padahal sebelumnya, ia diarahkan mengurus barcode di BNI.
Terpisah, Kadis Perindag Iwan Taruna dikonfirmasi wartawan mengatakan, tenunan di kumpul dari sekitar 200 pengrajin. Ada yang 6 helai per orang.
Mengingat barang tersebut bisa menimbulkan over load, pihaknya membatasi bawaan. “Ada yang 3 potong,” kata Iwan.
Baca Juga:
Sudinkes Jakarta Barat Ingatkan Rumah Sakit Terus Terapkan Pelayanan Berbasis Hospitality
Dibenarkan, tidak semua tenunan Katarina diangkut ke Jakarta. Ia mengutarakan, produk Katarina dipajang di hari kedua. Menurutnya, display dilakukan pergantian. [gbe]