WahanaNews-Dairi | Penenun Kabupaten Dairi, Sumatera Utara, merasa diperlakukan tidak adil oleh Dekranasda dan Dinas Perindag Kabupaten Dairi pada pameran The Jakarta International Handicraft Trade Fair (Inacraft) 2022 di Jakarta.
Susah payah mengumpulkan tenunan untuk pameran itu, ternyata tidak dibawa semua. Yang dibawa pun, tidak dipamerkan pada pembukaan pameran dimaksud.
Baca Juga:
Gelar Naker Expo, Kemnaker Sediakan Puluhan Ribu Lowongan Pekerjaan di Tiga Kota
Kekecewaan itu diungkapkan pengrajin tenun, Katarina Siregar (44) warga Desa Silumboyah Kecamatan Siempat Nempu Hulu, dikonfirmasi lewat selular, Jumat (1/4/2022).
"Pontang-panting saya mengumpulkan barang (tenunan), ternyata tidak dibawa (semua). Yang dibawa pun tidak dipamerkan, kami kecewa. Kami minta tenun dikembalikan, karena itu jualan kami, untuk nafkah kami," kata Katarina.
Dijelaskan, sebelum pameran Inacraft, ia dihubungi pihak Dinas Perindag, meminta tenunannya untuk dibawa ke Jakarta. Karena stok yang tersedia hanya sehelai tenunan, ia pun mengumpulkan tenun dari penenun lain.
Baca Juga:
Sudinkes Jakarta Barat Ingatkan Rumah Sakit Terus Terapkan Pelayanan Berbasis Hospitality
"Saya kan hanya mengerjakan sesuai pesanan. Saat itu hanya ada satu barang. Saya minta dari kawan-kawan yang lain, terkumpul 8 pieces," kata Katarina.
Belakangan, saat pembukaan pameran, dari video yang diupload akun Dekranasda, mereka mengetahui bahwa tenun mereka tidak dipamerkan.
Katarina pun mengungkapkan kekecewaannya. Melalui akun facebook Tenun Katarina Songket, ia menanyakan perihal tenun mereka kepada Ketua Dekranasda Dairi, Romy Mariani Simarmata.