Dairi.WahanaNews.co, Sidikalang - Ira Fransiska Gultom (31) mengalami Kekerasan Dalam Rumah Tangga (KDRT) hingga sekujur tubuhnya babak belur, dipukuli pakai kayu bakar oleh suaminya inisial RG (48), Kamis (30/5/2024).
Saat kejadian di rumah mereka, di Desa Perjuangan, Kecamatan Sumbul, sebagaimana keterangan kakak korban kepada wartawan di RSUD Sidikalang, Sabtu (1/6/2024), korban bahkan sampai muntah darah.
Baca Juga:
Mahkamah Konstitusi Terima 206 Permohonan Sengketa Pilkada Kabupaten hingga Provinsi
Didampingi kakaknya, korban menceritakan kronologi kejadian. Kamis (30/5/2024) sekitar pukul 19.00 Wib, korban pulang dari bekerja upahan di kebun warga sekitar.
Ditengah jalan, korban bertemu dengan dua anaknya berumur 7 dan 4 tahun. Kepada korban, mereka mengadu tidak diberi makan siang maupun malam oleh ayahnya. Rumah juga dikunci.
"Kalau kalian mau makan dan masuk rumah, jemput dulu mamakmu," kata RG, sebagimana pengaduan anaknya kepada korban.
Baca Juga:
ASDP Gandeng Bank Indonesia Perkuat Distribusi Uang Rupiah hingga ke Pelosok Negeri
Mereka pun kemudian bersama menuju rumah. Tiba di rumah, korban menanya RG perihal pengaduan anaknya, yang tidak diberi makan.
Setahu bagaimana, sekitar pukul 21.00 Wib, RG emosi dan mengambil kayu bakar lalu dengan membabi buta memukuli korban hingga tergeletak dan muntah darah.
RG kemudian meninggalkan korban di rumah mereka yang berada di kebun jeruk warga sekitar itu, jauh dari pemukiman.
Jumat (31/5/2024), anaknya yang berusia 7 tahun melihat korban tergeletak dan tidak bisa bicara. Anak itu pun ke pemukiman warga, memberitahukan kondisi ibunya tersebut.
Warga kemudian datang memberi pertolongan dan membawa korban ke pustu terdekat, lalu dirujuk ke RSUD Sidikalang. Warga juga menghubungi pihak keluarga korban di Raya Simalungun.
Keluarga korban pun kemudian melaporkan peristiwa itu ke Polres Dairi. Informasi mereka terima, RG telah diringkus petugas.
Sebelumnya diceritakan korban, mereka tinggal menetap di ladang kebun jeruk marga Sitepu, sebagai buruh tani merawat tanaman jeruk, pindah dari Simalungun.
Kadang mereka bekerja buruh tani upahan. RG dan korban memiliki 3 orang anak, berusia 7 tahun, 4 tahun dan 1,5 tahun.
Terpisah, Kasi Humas Polres Dairi Iptu Doni Saleh dikonfirmasi WahanaNews.co lewat WhatsApp apakah benar Polres Dairi telah menangkap RG, belum memberi jawaban.
[Redaktur: Andri Festana]