Tapi saya kadang membayangkan, bagaimana rasanya jika anak-anak hari ini masuk kelas dan masih menemukan wajah-wajah itu di tembok.
Bukan yang bisa terbang, tapi yang tetap duduk meski ditawari untuk menyerah. Bukan yang punya tameng baja, tapi yang tetap diam ketika disiksa karena tidak mau menyebut nama teman. Bukan yang melawan monster luar angkasa, tapi yang menolak mencium tangan kolonial walau tahu besok pagi akan ditembak.
Baca Juga:
Skandal Kredit Fiktif Bank Mandiri Medan: 1 Tahun Lebih, Tersangka Belum Ditetapkan
Dan kalau boleh membayangkan mereka berkata sesuatu, barangkali para pahlawan itu kini hanya tersenyum, menatap kita yang tumbuh dari jejak mereka.
Lalu membisikkan satu penggal lirik lagu Feast yang berjudul Nina: "Tumbuh lebih baik, cari panggilanmu. Jadi lebih baik dibanding diriku."
Itu saja. Tidak minta dikenang. Tidak minta dibalas. Hanya berharap kita tidak lupa untuk hidup dengan arah, dan berjalan dengan benar.
Baca Juga:
Pahlawan dari Tanah Batak, Tuan Rondahaim Saragih Resmi Diakui Negara
Selamat hari pahlawan, teman-teman. Horas! #NggakAcciCeng
[Redaktur: Robert Panggabean]