WahanaNews-Pakpak Bharat | Dua siswa Sekolah Dasar (SD) dari Kabupaten Pakpak Bharat, Sumatera Utara, saat ini tengah mengikuti pembinaan di Kementerian Pendidikan, Kebudayaan, Riset dan Tekhnologi (Kemendikbudristek).
Keduanya, Sahpen Berutu dari SD Singgabur Kecamatan Sitellu Tali Urang Julu (STTU Julu) dan Moria Lumbantobing dari SD Sukaramai Kecamatan Kerajaan.
Baca Juga:
Gelar Naker Expo, Kemnaker Sediakan Puluhan Ribu Lowongan Pekerjaan di Tiga Kota
Mereka bersama siswa dari Kabupaten Toba dan Humbang Hasundutan, dibina untuk persiapan olimpiade Matematika tingkat SD.
Pembinaan itu sudah berjalan satu bulan, bertempat di gedung Pusat Pengembangan Pembinaan Pendidik dan Tenaga Kependidikan (PPPPTK) Bahasa, Kemendikbudristek, di jalan Gardu Srengseng Sawah, Jagakarsa, Jakarta Selatan.
Hal itu dikatakan Kepala Dinas Pendidikan Kabupaten Pakpak Bharat Manihar Tumanggor kepada wartawan melalui telepon, Sabtu (14/5/2022).
Baca Juga:
Sudinkes Jakarta Barat Ingatkan Rumah Sakit Terus Terapkan Pelayanan Berbasis Hospitality
"Pembinaan ini bertujuan untuk persiapan mengikuti kegiatan bergengsi Olimpiade Matematika yang pelaksanaannya berlangsung secara berjenjang mulai dari daerah sampai internasional," kata Manihar.
Mantan kepala sekolah yang sudah memimpin di tiga sekolah SMA Negeri di Kabupaten Dairi itu berharap kedua siswa dimaksud dapat menjuarai Olimpiade Matematika nantinya sampai ke tingkat nasional bahkan internasional.
"Luar biasa memang pintarnya anak-anak ini. Saya uji sendiri dengan memberikan beberapa soal untuk dihitung tanpa menggunakan alat tulis dan bisa dijawab dengan benar. Ini saya uji langsung saat mengunjungi mereka di tempat pembinaan di PPPPTK," ujar Manihar.
Manihar menjelaskan, Pemerintah Kabupaten (Pemkab) Pakpak Bharat dibawah kepemimpinan Franc Bernhard Tumanggor dan Mutsyuhito Solin, melalui Dinas Pendidikan, berkomitmen untuk peningkatan kualitas pendidikan.
Upaya maksimal, diantaranya sebanyak 67 orang guru kelas dan guru mata pelajaran Matematika telah mengikuti pelatihan mengajar Matematika dengan metode Gasing, yang dilatih oleh Prof Johannes Surya.
Demikian halnya dengan siswa, juga dilatih bagaimana belajar Matematika dengan metode Gasing.
Tiga siswa yang mengikuti pelatihan dimaksud, baru-baru ini ditampilkan kemampuannya dihadapan Presiden Joko Widodo saat kunjungan di Humbang Hasundutan, diuji oleh Prof Johannes Surya.
Presiden Joko Widodo menyaksikan anak SD diuji Matematika metode Gasing, saat kunjungan di Humbang Hasundutan [Foto: WahanaNews/ist]
Terkait hal itu, Presiden Joko Widodo, sebagaimana dikutip dari akun resminya, mengapresiasi kemampuan anak SD tersebut.
"Di depan saya anak-anak itu menunjukkan kemampuan dalam menghitung cepat matematika dasar seperti perkalian, penambahan, hingga pecahan, tanpa menggunakan alat bantu kalkulator," tulis Jokowi.
"Ini bukan pelajaran matematika seperti biasa, tetapi belajar matematika dengan metode gasing: gampang, asyik, menyenangkan," lanjutnya.
"Metode ini, kata Profesor Yohanes, memanfaatkan lagu, latihan logika, otak kiri-kanan, hingga motorik. Dengan metode itulah anak-anak ini jadi lebih cepat belajar berhitung meski belajar dari nol. Luar biasa. Belajar dengan rajin ya," tutup Jokowi. [gbe]