DAIRI.WAHANANEWS.CO, Sidikalang - Dinas Kesehatan Kabupaten Dairi melalui Bidang Kesehatan Masyarakat menggelar kegiatan Pendampingan Puskesmas dan Fasilitas Kesehatan Tingkat Pertama (FKTP) dalam Pelayanan KIA, Kegawatdaruratan dan Sistem Rujukan Maternal Dan Neonatal, dengan menghadirkan dokter spesialis obgyn dan dokter spesialis anak, di aula Rumah Sakit Umum (RSU) Serenapita, Jumat (6/12/2024).
Keterangan Diskominfo Dairi, Kepala Dinas Kesehatan Dairi Henry Manik menyampaikan kegiatan ini bertujuan untuk meningkatkan kapasitas dan keterampilan tenaga medis, fasilitas kesehatan yang memadai, dan aksesibilitas pelayanan bagi ibu hamil dan bayi, kegawatdaruratan dan sistem rujukan maternal neonatal.
Baca Juga:
Soal Reklame Tanpa Izin di Jakbar, Kasatpol PP DKI Jakarta: Kita Beri Kesempatan Urus Izinnya
Sehingga setiap tenaga medis dan tenaga kesehatan mampu mengidentifikasi dan menangani kondisi emergensi obstetri dan neonatal yang mengancam jiwa ibu dan bayi baru lahir.
“Untuk mengatasi kematian ibu dan bayi, berbagai upaya yang dapat dilakukan adalah meningkatkan kualitas pelayanan kesehatan primer dan rujukan pada masa sebelum hamil, masa kehamilan, masa persalinan, bayi baru lahir, dan masa pasca persalinan, dan meningkatkan pertolongan persalinan yang dilakukan oleh tenaga medis terlatih guna meningkatkan pelayanan obstetri dan neonatal di tingkat dasar,” kata Henry.
Disampaikan Henry, Angka Kematian Ibu (AKI) dan Angka Kematian Bayi (AKB) di Indonesia on track mencapai target RPJMN 2024 yaitu 183 per 100.000 kelahiran hidup dan 16 per 1.000 kelahiran hidup.
Baca Juga:
Puncak Lonjakan Penumpang Masa Libur Nataru Terminal Kalideres pada 24 dan 28 Desember 2024
Tetapi masih lebih tinggi dibandingkan dengan negara-negara ASEAN. Sementara di Kabupaten Dairi sampai dengan Oktober 2024, ditemukan 3 kasus kematian ibu dan 30 kasus kematian neonatal (0-28 hari).
“Tentunya ini menjadi masalah besar bagi kita di Kabupaten Dairi. Untuk itu, Dinas Kesehatan melaksanakan kegiatan ini dengan menghadirkan Dokter Spesialis Obgyn dan Dokter Spesialis Anak untuk meningkatkan kapasitas dokter, bidan dan perawat dalam tatalaksana kegawatdaruratan maternal perinatal. Salah satu kegiatan yang dilaksanakan adalah melakukan Drill emergency atau simulasi tanggap darurat, yaitu kegiatan yang dilakukan untuk melatih kesiapan dan kesigapan dalam menghadapi keadaan darurat maternal neonatal. Sehingga saat mendapat kasus emergency, bapak dan ibu sudah mampu setidaknya dalam stabilisasi pasien sebelum dirujuk ke rumah sakit rujukan” katanya.
Di akhir sambutannya, Henry Manik menyampaikan terima kasih kepada tim ahli yang bersedia menjadi narasumber dan telah melakukan pendampingan kepada 15 puskesmas.