Dairi.WahanaNews.co, Sidikalang - Bekerjasama dengan UPT Damkar BPBD Dairi, BRI Cabang Sidikalang bersama 7 BRI Unit, menggelar simulasi penanganan bencana kebakaran, di areal parkir BRI Sidikalang, Rabu (30/8/2023).
Ketujuh unit itu, BRI Unit Parongil, Salak Kabupaten Pakpak Bharat, Sumbul, Terminal Sidikalang, Tigalingga, Unit jalan Merdeka, dan Unit jalan Sisingamangaraja Sidikalang.
Baca Juga:
Dua WNI Korban Penembakan di Malaysia Klaim Tak Melawan Aparat
Dalam sambutannya, Supervisor Pelayanan Operasional (SPO) BRI Cabang Sidikalang Ericsson S Simatupang mewakili Pinca Marsudi menyampaikan terimakasih kepada UPT Damkar yang telah menyediakan waktu untuk memandu simulasi tersebut.
"Terimakasih kepada UPT Damkar Dairi. Kiranya apa pengetahuan yang nantinya akan diberikan, dapat kami implentasikan sewaktu-waktu ada kejadian kebakaran," kata Ericsson.
Sementara Kepala UPT Damkar BPBD Dairi Amudi Situmeang, bersama personil, pada kesempatan itu menjelaskan pengenalan api, sumber api, penanganan api dengan alat tradisional, serta Alat Pemadam api Ringan (Apar).
Baca Juga:
Sekda Jabar Targetkan Pembersihan Sampah di Oxbow Cicukang Rampung Februari 2025
Dikatakan, terdapat 4 tipe kebakaran yaitu, bahan padat kecuali logam, cair dan gas, listrik bertegangan serta logam.
Sementara jenis Apar ada 3 yaitu, Dry Chemical Powder, CO2 dan Foam. Dry Chemical Powder (tepung) dapat digunakan pada keempat jenis kebakaran.
Sementara CO2, untuk pemadaman kebakaran listrik bertegangan. Adapum Foam, untuk pemadaman kebakaran cair dan gas.
"Untuk BRI, yang merupakan perkantoran, lebih mengarah pada kebakaran bahan padat, berkas, kita sosialisasikan penanganan kebakaran menggunakan Dry Chemical Powder," kata Amudi.
Kepada bagian logistik BRI dipesankan, penempatan Apar (tabung), agar di lokasi yang mudah dijangkau, serta terlihat. Sehingga bilamana terjadi kebakaran, dapat segera digunakan.
Kepala UPT Damkar BPBD Dairi Amudi Situmeang, memaparkan pengenalan Apar dan teori penanganan kebakaran, Rabu (30/8/2023) [WahanaNews/Robert Panggabean]
Apar juga harus dilakukan perawatan. Segel maupun pin pengunci harus diperiksa minimal sekali seminggu. Pasalnya, jika pin tercabut, Apar akan habis.
Kemudian, karena expired Apar 1 tahun, disarankan pemeriksaan minimal per 6 bulan. Karena geografis Dairi yang dingin serta BRI ruangan ber-AC, Apar harus diguncang minimal sekali per dua minggu.
Hal itu mencegah Apar membeku ketika dibutuhkan untuk pemadaman kebakaran. "Jangan saat dibutuhkan, tidak dapat digunakan," kata Amudi.
Perawatan ketiga, kata Amudi, harus dilakukan pemeriksaan manometer tabung secara periodik, memastikan Apar masih berisi. Tekanan normal, jarum manometer berada di tengah, di garis hijau.
Pada kegiatan itu, dipandu personil UPT Damkar, personil BRI baik Cabang maupun Unit, bergantian praktek penanganan bencana kebakaran, menggunakan alat tradisonal, karung yang dibasahi, serta penggunaan Apar.
"Dalam memadamkan api, tidak boleh ada keraguan. Harus memperhatikan arah angin. Memadamkan api, jangan melawan arah angin, karena lidah api akan mengenai kita. Karung jangan dilempar, namun diletakkan, harus yakin, jangan ragu," kata personil UPT Damkar memandu personil BRI.
Dalam penggunaan karung, harus juga memperhatikan keselamatan diri. Jari dan tubuh, harus terlindung karung dari api.
Sementara penggunaan Apar, ujung selang harus digenggam dengan kuat, pin dibuka, Apar di test, lalu kemudian diarahkan ke api, tetap memperhatikan arah angin.
Kegiatan terlaksana dengan antusiasme personil yang bergantian mempraktekkan penggunaan alat tradisonal maupun Apar untuk memadamkan kobaran api.
[Redaktur: Tumpal Alfredo Gultom]