Diantaranya, Ketua BPD Sitinjo Maksum Kudadiri memohon perhatian Alfriyansah untuk dapat membantu perbaikan irigasi di Desa Sitinjo.
Disebut, irigasi Sitinjo yang telah ada sejak zaman Belanda, kini sudah rusak. Perbaikan alakadarnya, dilakukan masyarakat dengan gotong rotong. Termasuk pengadaan drum untuk tembok penahan irigasi.
Baca Juga:
Darurat Sosial, 80 Persen Anak Indonesia Tumbuh Tanpa Intervensi Ayah
Menanggapi, Alfriyansah menyebut, akan mengupayakan pengusulan ke Pempropsu. Pengurus irigasi pun diminta untuk menyampaikan data akurat terkait irigasi itu.
"Nanti saat reses, kita tinjau lokasi. Mohon disiapkan data, nama irigasinya apa, serta data pendukungnya. Saya akan perjuangkan anggaran untuk itu. Mudah-mudahan sistim penganggaran normal kembali, tidak lagi efisiensi," katanya.
Ditambahkan, untuk tahun ini, direncanakan di P-APBD Propsu 2025, telah diajukan perbaikan 2 titik irigasi di Kabupaten Dairi.
Baca Juga:
Miris, Jutaan Lansia Indonesia Masih Bekerja di Usia Senja demi Bertahan Hidup
"Ada dua yang kita ajukan untuk P-APBD. Irigasi Kuta Maha ke Hutaimbaru, kemudian di Tumangger, Kecamatan Sumbul," tambahnya.
Dalam kegiatan itu, masyarakat juga menyampaikan beberapa masukan, untuk peningkatan pemanfaatan aset-aset pemerintah yang ada di wilayah Kecamatan Sitinjo.
Aset dimaksud seperti Taman Wisata Iman Sitinjo, terminal Sitinjo, Cold Storage Sitinjo serta stadion utama Sitinjo.