WahanaNews-Dairi | Bupati Dairi, Sumatera Utara, Eddy Keleng Ate Berutu menerima kunjungan tim Pusat Pengembangan Kapasitas dan Kerjasama (PPKK) Fisipol Universitas Gadjah Mada (UGM) Yogyakarta, dipimpin Wakil Direktur PPKK Fisipol UGM Dr. Arie Ruhyanto, di ruang rapat bupati, Rabu (5/7/2023).
Mengutip laman resmi Pemkab Dairi, kunjungan itu dalam rangka penyerahan hasil riset evaluasi Rencana Pembangunan Jangka Panjang Daerah (RPJPD) Kabupaten Dairi Tahun 2005-2025.
Baca Juga:
Dua Kecamatan ‘Clear’ Rekapitulasi, Ketua KPU Kota Bekasi Klaim Pleno Terbuka Kondusif
Kepada bupati, Kepala Bappeda Dairi Aryanto Tinambunan menyampaikan, hasil evaluasi RPJPD Dairi tahun 2005-2025 itu akan digunakan sebagai salah satu bahan untuk penyusunan Rencana Awal RPJPD Kabupaten Dairi tahun 2025-2045.
"RPJPD ini akan menjadi acuan dan dasar pemecahan permasalahan daerah melalui koordinasi antar pelaku pembangunan, integrasi, sinkronisasi, dan sinergi antar fungsi pemerintahan daerah maupun pemerintah pusat, partisipasi masyarakat, serta penggunaan sumber daya secara efisien, efektif, berkeadilan, dan berkelanjutan," kata Aryanto.
Menanggapi, Bupati Dairi Eddy Keleng Ate Berutu menyampaikan, dari hasil riset yang diperoleh ini akan menjadi modal Pemkab Dairi dalam mengambil kebijakan demi membawa kemajuan bagi Kabupaten Dairi di masa mendatang.
Baca Juga:
Mulai Minggu Ini, Deretan Film Blockbuster Big Movies Platinum GTV Siap Temani Akhir Tahunmu!
"Dari beberapa kebijakan kita, rata-rata berhasil, namun kondisi ekonomi masyarakat tentu belumlah membaik secara merata, masih banyak masyarakat yang bergantung pada pemerintah. Laporan dari tim Fisipol UGM ini nantinya akan menjadi modal Pemkab Dairi dalam mengambil kebijakan yang mampu membawa perbaikan. Kita masih perlu kerja keras," ujar Eddy.
Eddy berharap, Kabupaten Dairi harus menjadi lebih baik dari tahun ke tahun dengan persiapan perencanaan awal (Ranwal) yang lebih matang dan terukur.
Disebut, sebagai daerah yang ekonominya ditopang oleh sektor pertanian, hilirisasi pertanian, penguatan kelembagaan, kapasitas SDM diperkuat, termasuk pengembangan produk turunan hasil pertanian yang mampu mendobrak perekonomian.
"Semua tentu tak bisa hanya dilakukan pemerintah, butuh support dari semua pihak, anggaran yang kuat, termasuk peran perbankan. Ini adalah proses awal menggapai visi misi daerah yang sejalan dengan visi RPJPD," katanya.
Sebelumnya, dalam laporannya, Dr. Arie Ruhyanto menyampaikan evaluasi RPJPD periode sebelumnya 2005 hingga tahun berjalan 2023 ada poin yang menunjukkan perkembangan. Indeks gini (red: tingkat ketimpangan) berada lebih rendah dari Provinsi Sumatera Utara (Provsu).
"Pengangguran juga lebih baik dari Provsu, namun IPM, dan pertumbuhan ekonomi di bawah provinsi yang perlu ditanggulangi.
Berkaca dari pembangunan 20 tahun kebelakang pertumbuhan ekonomi, pengangguran dan angka kemiskinan. Saya kira secara umum sudah cukup baik, namun butuh ektra kerja untuk membenahinya," katanya.
Masih kata Arie, secara teoritis dalam membuat perencanaan dasarnya adalah problem based, dan vision based. Dari data sementara tadi, terdapat beberapa indikator yang capaiannya belum optimal dibandingkan dengan capaian provsu dan nasional.
Karena itu, kata Arie, Pemerintah Kabupaten (Pemkab) Dairi masih perlu meningkatkan upaya untuk dapat mengoptimalkan capaiannya pada RPJPD periode berikutnya. [gbe]