Dairi.WahanaNews.co, Sidikalang - Forum wartawan di Kabupaten Dairi, Sumatera Utara, mendesak Kepolisian Negara Republik Indonesia (Polri) mengusut tuntas kematian Sempurna Pasaribu (47), seorang wartawan di Kabupaten Karo, yang tewas dalam kebakaran, Kamis (27/6/2024).
Sekitar 20 wartawan yang tergabung dalam forum dimaksud menggelar aksi penyampaian aspirasi itu ke Polres Dairi, dilanjut ke gedung DPRD Dairi, di Jalan Sisingamangaraja Sidikalang, Jumat (28/6/2024).
Baca Juga:
Dua Kecamatan ‘Clear’ Rekapitulasi, Ketua KPU Kota Bekasi Klaim Pleno Terbuka Kondusif
Melalui orator aksi Sarifuddin Siregar dan Robinson Simbolon, forum mendesak agar Polri ptofesional dalam melakukan penyelidikan, mengusut pemicu kebakaran yang menyebabkan tewasnya Sempurna Pasaribu dan 3 keluarganya.
"Terbakar atau dibakar? Kami minta Polres Dairi menyampaikan ke pimpinan Polri, untuk mengusut tuntas kematian saudara kami Sempurna Pasaribu, wartawan yang bertugas di Kabupaten Karo. Kami minta CCTV disekitar lokasi kejadian untuk diteliti," kata Sarifuddin di depan Mapolres Dairi.
Ditambahkan, sesuai informasi, almarhum semasa hidupnya kritis dalam menulis di medianya.
Baca Juga:
Mulai Minggu Ini, Deretan Film Blockbuster Big Movies Platinum GTV Siap Temani Akhir Tahunmu!
"Patut diduga, kematian Sempurna Pasaribu ada kaitan dengan pemberitaan bla..bla..bla... Ini harus diusut tuntas. Kami wartawan menolak keras segala bentuk intimidasi," katanya.
Kasat Sabhara Polres Dairi AKP Tugono yang menerima aksi itu menyebut, akan meneruskan aspirasi forum tersebut ke pimpinannya.
"Yang pertama, kami menyampaikan turut berdukacita. Terkait aspirasi ini, kebetulan pimpinan sedang ada kegiatan di Polda Sumut. Nanti aspirasi saudara sekalian akan kami sampaikan," katanya.
Puluhan wartawan itu kemudian bergerak dari Mapolres Dairi ke gedung DPRD Dairi. Di gedung dewan, forum juga menyampaikan aspirasi serupa, sekaligus menempelkan spanduk aspirasi tersebut.
Forum wartawan Dairi menyampaikan aspirasi di depan gedung DPRD Dairi, mendesak Polri mengusut tuntas peristiwa kebakaran yang menyebabkan kematian wartawan dan keluarganya di Kabanjahe, Karo, Jumat (26/6/2024) [WahanaNews/ist]
Sebagaimana diberitakan sebelumnya, rumah Sempurna Pasaribu (47) di Jalan Nabung Surbakti Ujung, Kelurahan Padang Mas, Kecamatan Kabanjahe, Kabupaten Karo, Sumatera Utara, terbakar, Kamis (27/6/2024) dinihari sekira pukul 03.30 Wib.
Karena persitiwa itu, Sempurna Pasaribu yang diketahui berprofesi sebagai wartawan, bersama istri Elfrida br Ginting (48), putranya Sudi Investigasi Pasaribu (12), dan seorang cucu laki-laki yang masih balita Loin Situngkir (3), tewas.
Informasi dihimpun, saat terjadinya peristiwa itu, kempat korban diduga sedang tidur pulas di dalam rumah, tidak mengetahui kejadian itu, sehingga tidak dapat menyelamatkan diri dari amukan api.
Warga yang mengetahui kejadian, kemudian menghubungi petugas pemadam kebakaran. Setelah api dipadamkan, terlihat jasad keempat korban sudah gosong, langsung dievakuasi polisi ke Rumah Sakit Umum (RSU) Kabanjahe.
Informasi diperoleh wartawan saat berada di ruang jenazah RSU Kabanjahe, keempat jenazah akan dibawa ke Rumah Sakit Bhayangkara Medan untuk dilakukan otopsi.
Terpantau di RSU Kabanjahe sekitar pukul 08.3o Wib, keluarga korban tampak berdatangan untuk melihat korban.
Putri korban, Eva boru Pasaribu, tak henti-hentinya menangis meratapi kepergian kedua orang tuanya dan adiknya, berikut anak semata wayangnya.
"Sudah habis semua, bapak, mamak, adikku dan anakku meninggal!" jeritnya histeris.
Dalam peristiwa dimaksud, asal api belum dapat diketahui secara pasti, masih dalam penanganan pihak yang berwajib.
Sementara itu, keterangan Liber Pasaribu (39) yang merupakan adik kandung Sempurna Pasaribu menyebut, dugaan sementara kebakaran maut itu dipicu akibat minyak bensin eceran yang tercecer di dalam warung kelontong yang sehari-harinya dijual oleh kakak iparnya.
Meski demikian, ia belum mengetahui secara pasti darimana sumber api berasal. Disebut, saat kejadian, abang kandungnya berada di dalam warung tersebut bersama kakak ipar, anak dan cucunya.
Sementara salah seorang warga setempat menyebut, dirinya sempat mendengar suara meminta tolong warga dari luar rumahnya.
"Tak lama, suara tersebut terdengar semakin lama semakin ramai. Karena penasaran kami lantas keluar dari dalam rumah untuk mengetahui peristiwa yang tengah terjadi dan melihat kobaran api telah menghanguskan warung kelontong milik Sempurna Pasaribu," katanya.
Disebut warga itu, dua mobil pemadam kebakaran baru tiba di lokasi kejadian sekira pukul 04.30 Wib, saat api sudah mulai mengecil. Kobaran api sudah lebih dulu meratakan bangunan yang terbuat dari papan itu.
"Kondisi memilukan terlihat saat proses evakuasi keempat korban ditemukan tewas mengenaskan dengan kondisi hangus terbakar di dalam puing-puing kebakaran itu," katanya.
Sekedar mengetahui, Sempurna Pasaribu seorang jurnalis yang meliput di wilayah Kabupaten Karo dari tahun 2008. Awalnya menulis di koran mingguan Senior dan pindah ke koran Metro 24 Jam. Belakangan ini, hingga akhir hayatnya, Sempurna Pasaribu menulis di media online Tri Brata TV.
[Redaktur : Andri Festana]