Dairi.WahanaNews.co, Sidikalang - Dinas Kesehatan Pemerintah Kabupaten (Pemkab) Dairi menggelar Rapat Koordinasi (Rakor) pencegahan dan penanggulangan stunting di Kabupaten Dairi, di Aula SMKN 1 Sidikalang, Selasa (6/8/2024).
Keterangan Diskominfo Dairi, Penjabat (Pj) Sekda Dairi Jonny Hutasoit dalam sambutannya menyampaikan ada beberapa hal yang perlu diperhatikan terkait tindak rencana kabupaten/kota pasca lanjut tingkat pelaksanaan intervensi serentak.
Baca Juga:
Wisatawan Indonesia Meningkat Tajam, 731 Ribu Perjalanan ke Luar Negeri di Oktober 2024
Yaitu, pemberian makanan tambahan berbahan pangan lokal secara rutin kepada sasaran, dan penimbangan serta pengukuran terhadap sasaran yang diintervensi.
Selanjutnya, pemanfaatan dana desa secara maksimal untuk layanan intervensi PMT yang belum terlayani dengan dana BOK.
"Melatih kader posyandu juga perlu dilakukan, dan kalibrasi alat antropometri secara berkala memastikan adanya pembiayaan rujukan balita stunting. Pendampingan Tim Pendamping Keluarga (TPK) dalam memastikan PMT masuk ke mulut sasaran serta edukasi tentang PMT pendampingan TPK, serta data intervensi PMT, penimbangan dan pengukuran balita diinput ke dalam aplikasi e-PPGBM," kata Jonny.
Baca Juga:
Bukan Awan Biasa, BMKG Klarifikasi Fenomena Langit Jakarta yang Memukau
Ditambahkan, pencegahan dan penanganan stunting harus dilakukan secara terpadu serta butuh komitmen yang kuat dari semua stakeholder.
Gerakan intervensi serentak pencegahan stunting telah dilakukan dengan pendataan, penimbangan, pengukuran, edukasi bagi seluruh ibu hamil, balita dan calon pengantin.
"Hal ini bertujuan meningkatkan cakupan kunjungan sasaran ke posyandu sehingga dapat dilakukan deteksi dini masalah gizi, serta melakukan tindakan intervensi segera kepada sasaran yang mengalami masalah gizi," ujarnya.