Dairi.WahanaNews.co, Sidikalang - Dinas Kesehatan Pemerintah Kabupaten (Pemkab) Dairi menggelar Rapat Koordinasi (Rakor) pencegahan dan penanggulangan stunting di Kabupaten Dairi, di Aula SMKN 1 Sidikalang, Selasa (6/8/2024).
Keterangan Diskominfo Dairi, Penjabat (Pj) Sekda Dairi Jonny Hutasoit dalam sambutannya menyampaikan ada beberapa hal yang perlu diperhatikan terkait tindak rencana kabupaten/kota pasca lanjut tingkat pelaksanaan intervensi serentak.
Baca Juga:
Mahkamah Konstitusi Terima 206 Permohonan Sengketa Pilkada Kabupaten hingga Provinsi
Yaitu, pemberian makanan tambahan berbahan pangan lokal secara rutin kepada sasaran, dan penimbangan serta pengukuran terhadap sasaran yang diintervensi.
Selanjutnya, pemanfaatan dana desa secara maksimal untuk layanan intervensi PMT yang belum terlayani dengan dana BOK.
"Melatih kader posyandu juga perlu dilakukan, dan kalibrasi alat antropometri secara berkala memastikan adanya pembiayaan rujukan balita stunting. Pendampingan Tim Pendamping Keluarga (TPK) dalam memastikan PMT masuk ke mulut sasaran serta edukasi tentang PMT pendampingan TPK, serta data intervensi PMT, penimbangan dan pengukuran balita diinput ke dalam aplikasi e-PPGBM," kata Jonny.
Baca Juga:
ASDP Gandeng Bank Indonesia Perkuat Distribusi Uang Rupiah hingga ke Pelosok Negeri
Ditambahkan, pencegahan dan penanganan stunting harus dilakukan secara terpadu serta butuh komitmen yang kuat dari semua stakeholder.
Gerakan intervensi serentak pencegahan stunting telah dilakukan dengan pendataan, penimbangan, pengukuran, edukasi bagi seluruh ibu hamil, balita dan calon pengantin.
"Hal ini bertujuan meningkatkan cakupan kunjungan sasaran ke posyandu sehingga dapat dilakukan deteksi dini masalah gizi, serta melakukan tindakan intervensi segera kepada sasaran yang mengalami masalah gizi," ujarnya.
Selanjutnya dikatakan Jonny, hasil gerakan intervensi serentak stunting pada bulan Juni 2024 seluruh balita Kabupaten Dairi sebanyak 22.334 orang telah diukur dan ditimbang, dan ada 2.915 balita stunting. Pada bulan Juli 2024 sebanyak 2.881 balita stunting.
"Oleh karena itu saya menghimbau kepada kita semua untuk lebih serius dalam melakukan upaya-upaya penanganan stunting. Tidak hanya berfokus pada pencegahan stunting, tetapi juga terkait dengan intervensi stunting. Mari bersama-sama melaksanakan rencana tindak lanjut penanganan stunting, memecahkan masalah dan kendala yang dihadapi dan memperkuat kerjasama TPPS Kabupaten, Kecamatan dan desa," katanya.
Kegiatan itu turut dihadiri narasumber dari DPD Persagi Sumut Ros Idah R Berutu, Kepada Dinas Kesehatan Dairi dr. Henry Manik, Kepala Dinas P3A2KB dr. Ruspal Simarmata, mewakili pimpinan OPD Pemkab Dairi, serta para camat se-Kabupaten Dairi dan 18 kepala desa.
[Redaktur : Robert Panggabean]