WahanaNews-Dairi | Proyek sumur bor di Puskesmas Kecamatan Sumbul, Kabupaten Dairi, Sumatera Utara, TA 2022, tidak berfungsi maksimal. Diduga, pekerjaan tidak sesuai spesifikasi teknis.
Kepala Puskesmas Sumbul dr. Lois Sihombing ditemui wartawan di lokasi sumur bor itu, Sabtu (14/1/2023) mengakui, debit air dihasilkan sumur bor itu sangat kecil, tidak mampu memenuhi kebutuhan air di Puskesmas Sumbul.
Baca Juga:
Pemkot Jakarta Barat Juara 2 Kategori Inovasi Karya Kehumasan di Ajang AHJ 2024
Diakui juga, sejak selesai dikerjakan Desember 2022, proyek itu pernah mengalami kerusakan. Diperbaiki penyedia, namun debit air tetap kecil.
Ditanya apakah ada dugaan pekerjaan tidak sesuai spesifikasi teknis yang ditetapkan, Lois menyebut tidak mengetahui hal dimaksud.
"Kita hanya penerima dan pemanfaat, bukan perencana," kata Lois.
Baca Juga:
Upaya Turunkan Tingkat Pengangguran, Pemkot Bekasi Buka Job Fair II 2024
Terpisah, Kepala Puskesmas Pegagan Julu II dr. Edison Damanik dikonfirmasi mengatakan, sejak selesai dikerjakan Desember 2022, pihaknya belum menggunakan sarana air bersih dimaksud.
Pasalnya, belum serah terima. Proyek berfungsi atau tidak, belum diketahui, karena belum pernah digunakan.
Disebut, Puskesmas Pegagan Julu II masih menggunakan air Perusahaan Daerah Air Minum (PDAM) Tirta Nchio.
Sementara itu, sumber di Dinas Kesehatan Dairi, tidak bersedia disebut namanya mengatakan, Tahun Anggaran (TA) 2022, dialokasikan pengadaan prasarana air bersih di 7 puskesmas, sumber Dana Alokasi Khusus (DAK).
Di Puskesmas Sumbul, proyek dikerjakan CV Sanop Kreasi dengan pagu anggaran Rp199.753.000. Di Puskesmas Pegagan Julu II, dikerjakan CV Buana Asri dengan pagu Rp 197.817.000. [gbe]