DAIRI.WAHANANEWS.CO, Sidikalang - Partai Demokrat menyatakan sikap mendukung segera beroperasinya PT Dairi Prima Mineral (DPM) di Kabupaten Dairi, Sumatera Utara.
Pernyataan sikap itu dikatakan anggota Komisi III DPR RI Hinca Panjaitan diwawancarai wartawan usai pertemuannya dengan managemen PT DPM, di ruang Fraksi Demokrat DPRD Dairi, dalam rangkaian resesnya, Kamis (10/4/2025).
Baca Juga:
MARTABAT Prabowo-Gibran Minta Pemerintah dan BODT Buat Aturan Khusus Transportasi Dari dan Menuju Otorita Danau Toba
Tampak hadir mendampingi Hinca, Ketua Partai Demokrat Dairi Wanseptember Situmorang yang juga Wakil Ketua DPRD Dairi, anggota DPRD Dairi dari Partai Demokrat Halim Lumban Batu, Rukiatno Nainggolan, Bona Sitindaon, Cipta Karokaro, Sumitro Lumban Batu, dan Selloh Cibro anggota DPRD Pakpak Bharat.
"Kami menyatakan sikap politik Partai Demokrat, sepakat kami semua tadi, mendorong dan mendukung agar DPM segera beroperasi. Hal-hal yang belum bisa diselesaikan mereka, sampaikan kepada kami, kami akan membantunya, agar bisa segera beroperasi. Karena satu-satunya yang kita harapkan, energi baru untuk Dairi juga Pakpak Bharat dan Karo, adalah DPM ini," kata Hinca.
Disebut, dukungan ke PT DPM itu, berkaitan untuk pengembangan wilayah Karo, Dairi, Pakpak Bharat, dimana Partai Demokrat akan mengembangkan konsep seperti Jabodetabek.
Baca Juga:
Transformasi Lahan Eks HGU, Pemko Binjai dan PTPN I Rencanakan Kawasan Multi-Fungsi untuk Kepentingan Publik
"Sikap politik Partai Demokrat. Apa itu? Namanya Kardaiba (Karo, Dairi, Pakpak Bharat). Kalau nggak sama-sama ini dibikin, mungkin butuh 100 tahun itu Pakpak Bharat baru bisa naik. Mungkin kita juga tertatih-tatih Dairi ini. Tapi kalau sekali tarik ini, Karo, Dairi, Pakpak Bharat, ini satu kawasan yang kita kembangkan. Karena itu, memulai konsep itu, hari ini kami mengundang direksi atau top eksekutif DPM," ujar Hinca.
Politisi Demokrat itu mengatakan, jika PT DPM tidak beroperasi, merupakan kerugian bagi Kabupaten Dairi.
"Kalau sampai dia (PT DPM) pulang ke kampungnya, penyesalan di kita semua. Namun demikian, kami mendukung itu bukan titik, dukung koma. Komanya apa? Manfaat kesejahteraannya harus kita terima, menjaga lingkungannya dan hal-hal lain," katanya.
Hinca menguraikan, dalam pertemuan dengan managemen PT DPM itu, dibahas kendala yang menyebabkan PT DPM belum beroperasi, walau telah ada di Dairi 28 tahun.
"Kami tadi bertanya, apa yang membuat tidak jalan. Amdal. Kami tanya sudah berapa persen? 90 persen, masih ada 10 persen (kendala). Meskipun itu kelihatan lebih kecil justru Ini penting dan bagi kami, kalau kami lihat ini kayak main bola, injury time ini buat DPM. Karena itu Demokrat hadir untuk injury time ini membantu yang 10 persen itu," kata Hinca.
Ditambahkan Hinca, dalam pertemuan itu ia juga mengkritik PT DPM yang kurang baik berkomunikasi kepada masyarakat, sehingga menimbulkan persepsi buruk.
"Tadi kami kritik juga DPM, komunikasinya tidak terlalu baik kepada masyarakat, sehingga masyarakat punya perspektif, persepsi buruk atau tidak lengkap kepada DPM," katanya.
Hinca tidak menampik adanya pro kontra terkait keberadaan PT DPM di Dairi.
"Dimanapun ada pembangunan selalu ada pro dan kontra. Yang pro, kita terus pupuk, yang kontra kita jelaskan. Apa yang perlu dijelaskan adalah manfaatnya. Kelemahan DPM adalah nggak mampu menjelaskan manfaat apa yang diterima," ujar Hinca.
Turut hadir di pertemuan itu, Chief Operating Officer (COO) PT DPM Patrick, Manager External PT DPM David Liang Shuang, Humas PT DPM untuk wilayah Kabupaten Dairi Paulina Tobing.
[Redaktur : Andri Festana]