WahanaNews-Dairi | Jalan pengubung Sidikalang Kecamatan Sidikalang dan Parongil Kecamatan Silima Pungga-pungga, Kabupaten Dairi, Sumatera Utara, diperbaiki secara gotong royong, Selasa (28/12/2021).
Pasalnya, ruas jalan itu, sekitar 20 kilometer, rusak parah dalam dua tahun belakangan ini, namun minim perhatian dari Pemerintah Kabupaten (Pemkab) Dairi.
Baca Juga:
Kenang Ryanto Ulil, Brigjen TNI Elphis Rudy: Saya yang Antar Dia Jadi Polisi, Kini Antar ke Peristirahatan Terakhir
Demikian halnya dengan PT Dairi Prima Mineral (PT DPM), juga tidak ada perhatian. Padahal, diketahui bahwa ruas jalan itu juga digunakan PT DPM untuk mobilisasi peralatan, dengan kenderaan berat.
Hal itu disampaikan unsur pemrakarsa kegiatan gotong royong dimaksud, Ungkap Marpaung, pengusaha asal Partimbahoan, Desa Uruk Mbelin Kecamatan Silima Pungga-Pungga.
Disebut, telah lama semua kalangan mengeluhkan infrastruktur yang buruk itu. Karena hingga saat ini tak ada perhatian, terlebih menghadapi situasi menjelang tahun baru, terpaksa dilakukan gotong royong.
Baca Juga:
OTT di Bengkulu, KPK Amankan 8 Pejabat dan Sita Sejumlah Uang Tunai
"Bertahun sudah masyarakat sekitar maupun perantau mengeluhkan kondisi jalan ini. Tapi tak ada perhatian sama sekali. Ya, terpaksa kita gotong royong," kata Ungkap.
Sehubungan kegiatan itu, Ungkap bersama Victor Panjaitan, warga Desa Siboras Kecamatan Silima Pungga-pungga, yang juga pengurus Junimart Girsang Centre (JGC) Dairi, melobby beberapa orang kaum intelektual, untuk memberi perhatian.
“Tujuan utamanya, mendukung penyediaan fasilitas jalan yang lebih memadai jelang tahun baru. Biar perantau dan masyarakat bisa menikmati suasana tahun baru yang lebih nyaman," kata Ungkap.
Dijelaskan, beberapa pihak yang membantu diantaranya Wakil Ketua Komisi II DPR RI Junimart Girsang. Chief Executive Officer (CEO) WahanaNews group, KRT Tohom Purba.
Kemudian, anggota DPRD Dairi Hadiswarno Panjaitan. Jajaran Polsek Parongil. Pemerintah Desa Palipi, serta Calon Kades Longkotan Benediktus Sirait.
Victor Panjaitan dari tim JGC menyebut, panitia tidak melakukan pengumpulan uang. Semua partisipasi dalam bentuk material. Selanjutnya, ditangani secara gotong royong.
Untuk biaya makan, ditanggung Ungkap. Setidaknya 25 orang warga melakukan penebaran bebatuan di titik yang dianggap paling parah.
"Hari ini, lobang-lobang di Desa Palipi dan Dusun Suruk Pandan Desa Lumbantoruan dipastikan tuntas. Terimakasih kepada pak Junimart, pak Tohom, dan lainnya. Apresiasi saya juga pada pak Benediktus, tidak terpilih sebagai Kades, tetap memberi perhatian untuk kepentingan orang banyak," kata Victor.
Ditambahkan, warga kesal memperoleh informasi bahwa banyak anggaran Dairi yang sisa (Silpa), sebagaimana terjadi tahun 2020, mencapai Rp 104 milliar. Mirisnya, kebutuhan vital masyarakat seolah diabaikan. [gbe]