DAIRI.WAHANANEWS.CO, Sidikalang - Petani di Desa Karing, Kecamatan Berampu, Kabupaten Dairi, Sumatera Utara, mengeluhkan sulitnya akses jalan ke lahan pertanian mereka.
Padahal, lahan pertanian di daerah itu, terlebih di Dusun I Lae Bahul, sangat subur. Hasil tani melimpah. Contohnya, 2 rol mulsa, menghasilkan 1,5 ton cabai hijau sekali panen.
Baca Juga:
Supratman Teken SK, Mardiono Resmi Pimpin PPP Usai Terpilih Aklamasi
Namun karena sulitnya akses jalan, biaya produksi pun meningkat. Diantaranya, petani harus mengeluarkan biaya lebih untuk pengangkutan hasil tani mereka keluar dari lahan tersebut.
Petani di Desa Karing pun meminta perhatian Pemerintah Kabupaten (Pemkab) Dairi, setidaknya untuk mengalokasikan anggaran perkerasan jalan.
Kondisi akses jalan ke areal pertanian di Dusun I Lae Bahul, Desa Karing, Kecamatan Berampu, Dairi, Kamis (2/10/2025) [DAIRI.WAHANANEWS.CO / ist]
Baca Juga:
Kasus Keracunan MBG, Kemenkes Siapkan Mekanisme Laporan Seperti Pandemi COVID
Hal itu dikatakan Sahabat Berampu (44) didampingi petani lainnya Fahrul Padang (30), Bomansar Limbong (50), Suryanti Angkat (35), ditemui wartawan di Karing, Kamis (2/10/2025).
"Lahan pertanian disini sangat subur. Ratusan warga desa ini menggantungkan hidup dari hasil pertanian di areal itu. Tapi kami kesulitan akses jalan. Kami mohonlah perhatian pemerintah, setidaknya menganggarkan perkerasan," kata Sahabat.
Dijelaskan, terdapat sekitar 70 hektar hamparan lahan produktif yang dikelola masyarakat di Lae Bahul. Petani menanam cabai, alpukat, durian, kemenyan, bawang, jahe dan sayur-sayuran.