WahanaNews-Pakpak Bharat | Jembatan penghubung Kecamatan Sitelu Tali Urang Jehe (STTU Jehe) dengan ibu kota Kabupaten Pakpak Bharat, Sumatera Utara, dikenal angker.
Pasalnya, sebagaimana informasi dihimpun WahanaNews, jembatan Lae Kombih yang terletak di Desa Kaban Tengah Kecamatan STTU Jehe itu, telah beberapa kali "mengambil" korban jiwa.
Baca Juga:
Gelar Naker Expo, Kemnaker Sediakan Puluhan Ribu Lowongan Pekerjaan di Tiga Kota
Diperoleh info, sejak tahun 2004 hingga 2017, terdapat 5 orang yang meninggal di jembatan dimaksud.
Tiga orang meninggal karena jatuh dari jembatan, saat melintas menggunakan kenderaan roda dua. Sementara dua orang lain, meninggal karena bunuh diri, melompat dari jembatan itu.
Jurang kedalaman sekitar 100 meter dengan air berarus deras dibawah jembatan itu, menambah kesan angker.
Baca Juga:
Sudinkes Jakarta Barat Ingatkan Rumah Sakit Terus Terapkan Pelayanan Berbasis Hospitality
Pantauan WahanaNews, Minggu (17/4/2022), kondisi jembatan itu tampak memprihatinkan, kurang perhatian.
Ujung masuk gelegar jembatan berlobang dan digenangi air. Tidak tertutup kemungkinan menyebabkan longsor, jembatan akan putus.
Tidak ada parit pembuangan air pada jembatan itu. Pengguna jalan tampak kewalahan saat melintas.
Dikhawatirkan, jika kondisi itu dibiarkan, tidak diperbaiki, akan mengambil korban jiwa. Mengelak genangan air, pengguna jalan bisa jatuh dari jembatan.
Seorang pengguna jalan inisial HM yang melintas di jembatan itu dikonfirmasi menjelaskan, jembatan dimaksud dibangun sekitar tahun 1984.
Sebagai satu-satunya jembatan penghubung ke ibu kota Kabupaten Pakpak Bharat, warga itu meminta agar Pemkab Pakpak Bharat memberi perhatian, memperbaikinya.
"Harapan masyarakat kepada Pemerintah Kabupaten Pakpak Bharat ke depan agar segera memperhatikan jembatan ini, sebagai wujud nyata pemerintah dengan motto Pakpak Bharat menuju kininduma," ujar warga tersebut. [gbe]