Dairi.WahanaNews.co, Sidikalang - Komite Keselamatan Jurnalis (KKJ) Sumatera Utara yang terdiri dari lembaga profesi jurnalis AJI Medan, IJTI Sumut, PFI Medan, dan FJPI telah melakukan verifikasi dan pendalaman terkait kasus kebakaran rumah yang menewaskan Rico Sempurna Pasaribu di Kabupaten Karo, Sumatera Utara.
"Dari hasil investigasi bersama yang dilakukan KKJ Sumut, ditemukan sejumlah fakta bahwa kasus kebakaran yang menewaskan wartawan Tribrata TV dan keluarganya ini terjadi setelah korban memberitakan perjudian yang ada di Jalan Kapten Bom Ginting, Kelurahan Padang Mas, Kecamatan Kabanjahe, Kabupaten Karo," kata Koordinator KKJ Sumut, Array A Argus, Selasa (2/7/2024), sebagaimana dilansir dari Kumparan.com.
Baca Juga:
Lebaran Idulfitri 1446 H, PLN Jawa Barat Sukses Jaga Pasokan Listrik Andal
Korban Dapat Setoran Judi dari Aparat
Dalam pemberitaan yang dimuat korban, dijelaskan ada keterlibatan oknum aparat berinisial HB.
"Sebelum kebakaran terjadi, ada rentetan kasus antara korban dengan oknum aparat diduga berinisial HB tersebut. Masalah bermula ketika anggota ormas, yang biasa duduk di warung tempat perjudian, memohon pada korban agar namanya ikut mendapatkan jatah atau uang perjudian, karena selama ini korban juga sering mendapatkan jatah uang mingguan judi dari oknum aparat tersebut," kata Array
Baca Juga:
Siaga Penuh, PLN Jabar Sukses Jaga Keandalan Listrik di Momen Lebaran Idulfitri 1446 H
Array melanjutkan, "Atas hal itu, korban kemudian menyampaikan permintaan anggota ormas ini pada oknum pengelola judi. Saat itu, oknum itu tidak mengacuhkan pesan yang disampaikan oleh korban. Lalu, korban kembali menyampaikan hal serupa kepada oknum tadi, agar anggota ormas yang merupakan pemuda setempat itu diberikan sedikit uang bulanan."
Setoran ke Ormas Kurang, Berita Ditayangkan
"Atas permintaan tersebut, oknum pengelola judi lantas memberikan Rp 100 ribu pada anggota ormas tersebut. Namun, anggota ormas ini merasa tersinggung karena alasan bahwa oknum pengelola judi telah meremehkan dirinya. Anggota ormas ini lantas memprovokasi korban hingga korban kemudian memberitakan lokasi perjudian yang ada dekat asrama aparat. Bahkan, korban menulis nama lengkap oknum itu dalam pemberitaan dan membuat status di media sosial Facebook miliknya," kata Array.