WahanaNews-Dairi | Dua desa di Kabupaten Dairi, Sumatera Utara, belum memiliki fasilitas Sekolah Dasar (SD). Untuk mengenyam pendidikan, di SD terdekat, siswa dari kedua desa itu harus menempuh perjalanan sekitar tiga hingga lima kilometer.
Kedua desa itu, Lae Haporas Kecamatan Siempat Nempu Hilir dan Desa Alur Subur Kecamatan Tanah Pinem.
Baca Juga:
Pulang Sekolah Berenang di Sungai Sowu, Bocah SD di Gunungsitoli Tewas Tenggelam
Hal tersebut dibenarkan Kepala Dinas Pendidikan Kabupaten Dairi, Jonni Waslin Purba, dikonfirmasi di kompleks kantor Bupati Dairi, jalan Sisingamangaraja Sidikalang, Rabu (8/9/2021).
Jonni mengatakan, untuk pendirian Unit Sekolah Baru (USB) SD, diperlukan analisis, dimana jika siswa yang akan sekolah di lokasi itu di bawah 60 orang, tidak mungkin didirikan SD, kecuali untuk desa terpencil.
“Kan harus dianalisis juga. Kalau di SD, kalau siswanya nanti dibawah enam puluh, kan nggak mungkin kita buat SD baru. Tidak mungkin. Kecuali di daerah terpencil,” kata Jonni.
Baca Juga:
Peran Disdikbud Kapuas Hulu dalam Mencegah Perundungan pada Lingkungan Sekolah
Jonni memaparkan, pihaknya bersama anggota DPRD Kabupaten Dairi telah melakukan survey ke Desa Lae Haporas. Calon lokasi pendirian SD, telah tersedia. Namun, masih diperlukan pendataan dan sosialisasi, apakah para orangtua nantinya bersedia menyekolahkan anaknya di SD dimaksud.
Pasalnya, calon lokasi tersebut, lebih jauh dari sekolah tempat dimana para siswa SD desa itu sekolah saat ini. Adapun sekolah saat ini, berjarak di kisaran tiga hingga lima kilometer.
“Calon lokasi sudah ada di situ. Tapi dusunnya di sana (jauh). Lebih jauh dia ke sekolah daripada yang ada sekarang. Perlu sosialisasi dulu kita ke masyarakatnya. Perlu pendataan, kajian. Kita datalah. Ini dari sekolah ini, sekolah itu, dari desa itu, berapa orang nanti kira-kira. Kan begitu,” ujar Jonni.
Sementara terkait Desa Alur Subur, Jonni mengatakan, saat ini sudah ada SD, kelas jauh dari SD Renun. Untuk pendirian USB SD, dirasa tidak mungkin karena siswa SD di desa itu hanya sekitar 45 orang.
Pun demikian, Jonni mengatakan, tidak tertutup kemungkinan didirikan SD baru, karena Alur Subur merupakan desa terpencil. “Karena itu daerah terpencil, bisa juga kita usulkan nanti. Bisa saja ke kementerian nanti sumber dananya,” kata Jonni. (Gbe)