WahanaNews-Dairi | Anggota DPRD Kabupaten Dairi, Sumatera Utara, dari Fraksi PDI Perjuangan, Hendra Tambunan, mempertanyakan ambisi Bupati Dairi Eddy Keleng Ate Berutu meraih status penghargaan, sementara fakta berbeda dengan penghargaan yang diterima.
Hal itu salah satu butir dalam pandangan umumnya pada sidang pemandangan umum anggota DPRD terkait rancangan APBD Dairi Tahun Anggaran 2022, di gedung dewan Jalan Sisingamangaraja Sidikalang, Jumat (19/11/2021).
Baca Juga:
Netanyahu Resmi Jadi Buronan Setelah ICC Keluarkan Surat Perintah Penangkapan
Sidang dipimpin Ketua DPRD Dairi Sabam Sibarani didampingi Wakil Ketua Halvensius Tondang dan Wanseptember Situmorang.
Hendra mengemukakan hal tersebut, menyusul kabar pilu dimana 4 siswa sekolah meninggal tragis dalam tempo tiga bulan terakhir.
"Saya mau mempertanyakan mengenai piagam penghargaan kabupaten layak anak, sementara dalam waktu belakangan ini kita mengetahui bahwa ada anak didik kita yang mengakhiri hidupnya," kata Hendra.
Baca Juga:
Polisi Tembak Polisi di Solok Selatan, Kasus Masih dalam Penyelidikan
"Saya mau bertanya dengan saudara bupati. Masihkah saudara bupati berambisi dengan status penghargaan-penghargaan demikian?" lanjut politisi muda itu bertanya.
Sekedar informasi, satu orang siswa SD di Dairi meninggal dunia karena menenggak racun rumput. Sementara tiga siswa jenjang pendidikan SLTA, meninggal dunia karena gantung diri.
Sementara itu, sebagaimana dikutip dari laman resmi Pemerintah Kabupaten (Pemkab) Dairi, dairikab.go.id, Kabupaten Dairi menerima penghargaan Kota Layak Anak (KLA) kategori Madya tahun 2021 dari Kementerian Pemberdayaan Perempuan dan Perlindungan Anak (PPPA). Pengumuman tersebut, disampaikan oleh Kementerian PPPA secara daring, Kamis (29/7/2021).
Bupati Dairi, Eddy Keleng Ate Berutu mengatakan, pemberian penghargaan ini dilakukan berdasarkan evaluasi ketat. Proses evaluasi, dilakukan secara komprehensif yang dilakukan oleh tim independen dan juga melibatkan Kementerian atau lembaga melalui empat tahapan proses evaluasi.
Empat tahapan proses evaluasi antara lain, penilaian mandiri yang dilakukan setiap daerah, verifikasi administrasi, verifikasi lapangan dan verifikasi akhir.
“Dairi menerima penghargaan Madya, artinya ada peningkatan dari tahun sebelumnya. 2 tahun berturut-turut kita menerima penghargaan Pratama dan puji syukur atas kerja keras seluruh elemen, kita bisa naik level menjadi Madya,” ujarnya.
Sidang lanjutan pembahasan rancangan APBD Dairi Tahun 2022, dijadwalkan pekan ini, mendengar nota jawaban Bupati Dairi atas pemandangan umum anggota DPRD Dairi. [gbe]