Dalam pertemuan yang sama, Sales Branch Manager PT Pertamina, Vifki Leondo mengakui penyaluran BBM ke Dairi masih belum optimal.
Saat pertemuan ia menjelaskan bahwa kelangkaan BBM di Dairi dipicu oleh kendala distribusi akibat faktor cuaca. Disebutkan, pada 23 November 2025 kapal tanker pengangkut BBM Pertalite dan Solar gagal bersandar di Pelabuhan Belawan karena cuaca buruk.
Baca Juga:
Resbob Dibekuk Saat Bersantai di Kafe Rindang Semarang
Pembatasan Pembelian BBM
Untuk menjaga tetap berputarnya aktifitas dan roda perekonomian masyarakat terkait ketersediaan BBM, Junihardi menyampaikan perlu dilakukan pembatasan volume pembelian BBM di SPBU dan Pertashop di Kabupaten Dairi seperti; Kendaraan Roda Dua (R2) paling banyak 5 liter per hari, Kendaraan Roda Empat (R4) paling banyak 20 liter per hari, Angkutan Perkotaan (Angkot), paling banyak 20 liter per hari - Angkutan Perdesaan (Angdes) paling banyak 20 liter per hari - Angkutan Antar Kota Dalam Propinsi (AKDP), paling banyak 30 liter per hari - Angkutan Antar Kota Antar Propinsi (AKAP), paling banyak 40 liter per hari Kendaraan Angkutan Umum (Barang) - Kendaraan Roda Empat (R4), paling banyak 25 liter per hari - Kendaraan Roda Enam (R6) paling banyak 35 liter per hari - Kendaraan diatas Roda Enam, paling banyak 60 liter per hari.
Pemerintah Kabupaten Dairi berharap agar distribusi BBM pulih kembali seperti sedia kala sehingga aktivitas masyarakat dan perekonomian masyarakat dapat stabil kembali.
Baca Juga:
Mobil Terendam Banjir di Washington, Seorang Pria Tewas Usai Abaikan Penutupan Jalan
[Redaktur: Fernando]