WahanaNews.co | Akses jalan dari Desa Simungun ke Desa Lae Itam Kecamatan Siempat Nempu Hilir, Kabupaten Dairi, Sumatera Utara, hancur. Sebagian permukaan jalan sudah longsor. Bagian lain, kerikil lepas dari badan jalan.
Kerusakan jalan itu dikeluhkan Sekretaris PAC PDI Perjuangan Kecamatan Siempat Nempu Hilir, Alamsyah Naibaho, ditemui wartawan Sabtu (30/10/2021).
Baca Juga:
Terminal Kalideres Cek Kelayakan Bus AKAP Menjelang Nataru
Dijelaskan Alamsyah, kondisi infrastruktur yang rusak itu sudah berlangsung 3 tahun lebih. Hingga kini, belum ada tanda-tanda perbaikan. “Ngeri kalilah kondisi kami,” katanya.
Alamsyah menyebut salah satu titik membahayakan, yaitu badan jalan yang tergerus di dekat Pasar Pardomuan. Hal itu menyulitkan pengangkutan hasil pertanian dari Desa Lae Itam, Lae Luhung, Lae Haporas dan Sinar Pagi. Sebaliknya, realita itu juga ancaman saat belanja barang termasuk kebutuhan pokok dari Pardomuan.
“Memang kami sangat menderita, khususnya penduduk Desa Lae Itam, Lae Luhung. Bagaimana membawa hasil tani ke Pasar Pardomuan dengan kondisi jalan sedemikian hancur,” kata Koordinator Kecamatan Junimart Girsang Center (JGC) itu.
Baca Juga:
Ketum TP PKK Pusat Survei Persiapan Operasi Katarak di RSUD Kalideres
Pada titik lainnya, armada kesulitan melaju karena infrastruktur sudah kehilangan bentuk. Alamsyah mengungkap, badan jalan di depan Kantor Camat Siempat Nempu Hilir juga sudah hampir putus. Kini, ditambal menggunakan kayu balok.
Terpisah, Camat Siempat Nempu Hilir Swanto Sitakar dikonfirmasi wartawan membenarkan kerusakan fasiitas publik tersebut. Dibenarkan juga, daerah itu merupakan sentra ragam produk pertanian.
Pada bulan Juni hingga Agustus kemarin, sebanyak 20 sampai 30 mobil pick up datang setiap hari untuk menampung durian. Selain durian, jagung, kakao, cabe, pinang dan padi juga dibudidayakan masyarakat secara intensif.