WahanaNews - Dairi | Saat ini pemerintah telah menggencarkan program Vaksinasi Covid-19 bagi anak usia 6-11 tahun. Sejumlah daerah pun sudah melaksanakan program ini.
Sebagai orangtua tentunya harus mempersiapkan anaknya sebelum divaksin. Lantas, apa saja yang harus dipersiapkan orangtua?
Baca Juga:
Dua Kecamatan ‘Clear’ Rekapitulasi, Ketua KPU Kota Bekasi Klaim Pleno Terbuka Kondusif
Dilansir dari Anugrahnews.id, salah satu WahanaNews group network, Minggu (9/1/2022), Pakar Virologi dan Imunologi dari Universitas Gadjah Mada ( UGM ) dr. Mohammad Saifudin Hakim mengatakan tidak ada persiapan khusus yang harus dilakukan menjelang vaksinasi Covid-19 pada anak.
Namun demikian, anak perlu diberi pengertian untuk menjaga kesehatan secara umum.
Misalnya, cukup istirahat sebelum pemberian vaksin, menjaga pola makan, dan tidak melakukan aktivitas berat seperti bermain berlebihan.
Baca Juga:
Mulai Minggu Ini, Deretan Film Blockbuster Big Movies Platinum GTV Siap Temani Akhir Tahunmu!
"Hal-hal tersebut harus dijaga supaya kondisi badan tetap sehat dan bugar saat pemberian vaksinasi," terang dosen FKKMK UGM melansir dari laman resmi UGM, Jumat (7/1/2022).
Selain itu, Hakim mengimbau orangtua untuk menginformasikan secara jelas kepada petugas kesehatan terkait kondisi kesehatan anak. Misalnya terkait riwayat alergi, riwayat pengobatan sebelumnya dan lainnya.
Hakim menyampaikan efek samping atau Kejadian Ikutan Pasca Imunisasi (KIPI) secara umum ada yang sifatnya lokal seperti nyeri atau bengkak di tempat suntikan.
Selain itu, juga yang bersifat sistemik seperti demam. Kondisi demam merupakan bentuk respons tubuh dalam membentuk antibodi.
Sementara terkait kasus meninggalnya dua anak di Bone dan Jombang usai vaksinasi Covid-19, Hakim menjelaskan bahwa Komnas KIPI telah melakukan investigasi bahwa kedua kasus tersebut tidak disebabkan oleh vaksin Covid-19.
Oleh sebab itu, ia meminta masyarakat untuk tetap tenang dan tidak takut untuk memberikan vaksin Covid-19 pada anak. Karena adanya laporan kejadian semacam ini akan ditindaklanjuti oleh Komnas atau Komda KIPI untuk memastikan pelayanan vaksinasi Covid-19 tetap berjalan secara optimal.
Ia kembali menekankan setiap ada kejadian serius pasca imunisasi, Komnas dan Komda KIPI akan melakukan investigasi untuk melihat adanya hubungan sebab-akibat kejadian tersebut dengan vaksin.
Sebab, KIPI adalah semua kejadian tidak diinginkan yang muncul setelah pemberian vaksin. Namun begitu, kejadian yang timbul belum tentu disebabkan oleh vaksin.
"KIPI adalah semua kejadian yang timbul setelah vaksin, tetapi belum tentu disebabkan oleh vaksin. Hal ini yang perlu dipahami oleh masyarakat umum sehingga tidak perlu terburu-buru menyimpulkan bahwa kejadian serius tersebut pasti disebabkan oleh vaksin Covid-19," paparnya. [gbe]