WahanaNews-Dairi | Ada banyak wanita yang memilih untuk rutin merokok meski mengetahui segudang bahayanya. Ya, merokok adalah kebiasaan yang tidak akan membawa keuntungan, baik pada pria ataupun wanita.
Pada wanita, merokok dapat membahayakan paru-paru hingga sistem reproduksi. Seberapa bahaya kebiasaan merokok bagi wanita? Melansir hellosehat.com, berikut ulasannya.
Baca Juga:
Dua Kecamatan ‘Clear’ Rekapitulasi, Ketua KPU Kota Bekasi Klaim Pleno Terbuka Kondusif
Wanita memang memiliki risiko tambahan akibat merokok, selain yang juga dirasakan pria.
CDC menyebutkan bahwa dalam 50 tahun terakhir, risiko wanita meninggal akibat merokok meningkat hingga tiga kali lipat dan kini risikonya sama dengan pria.
Hal ini bukan hanya berlaku bagi wanita yang mengisap rokok kretek. Anda yang merokok rokok elektrik (vape), rokok filter, hingga shisha pun memiliki risiko bahaya yang sama.
Baca Juga:
Mulai Minggu Ini, Deretan Film Blockbuster Big Movies Platinum GTV Siap Temani Akhir Tahunmu!
Jika Anda seorang wanita dan perokok aktif, waspadai beragam bahaya merokok pada wanita berikut ini.
1. Mengurangi kepadatan tulang
Merokok dapat menghasilkan radikal bebas, yaitu molekul yang menyerang pertahanan alami tubuh. Radikal bebas ini bisa mengganggu keseimbangan hormon.
Organ hati Anda nantinya menghasilkan enzim yang dapat merusak estrogen. Padahal, estrogen memiliki peran penting untuk proses pembentukan tulang.
Jika Anda sekarang sudah memasuki usia menjelang menopause, sebaiknya segera berhenti merokok.
Produksi hormon estrogen berkurang saat wanita menopause. Ketika Anda merokok, tulang akan semakin lemah karena kehilangan kepadatannya.
2. Memicu rematik (rheumatoid)
Rematik membuat sendi Anda terasa panas dan bengkak. Gejala yang muncul terkadang tidak terdeteksi. Anda juga akan merasa kaku dan nyeri pada sendi.
Penyebab penyakit ini yakni sistem kekebalan menyerang jaringan tubuh yang sehat. Akan tetapi, hormon dan genetik dapat berperan untuk memicu penyakit ini.
Arthritis Research and Therapy menemukan bahwa merokok dapat meningkatkan risiko terkena rematik. Terbentuknya rematik pada tubuh akan menurun ketika seseorang berhenti merokok.
Para peneliti berasumsi bahwa merokok dapat mengarahkan fungsi imun yang salah ketika Anda telah memiliki faktor genetik sakit rematik ini.
3. Meningkatkan risiko katarak
Katarak adalah salah satu penyakit di mana lensa mata Anda berkabut.
Penelitian menunjukkan bahwa seseorang, baik pria ataupun wanita, yang pernah merokok memiliki peningkatan risiko terkena penyakit katarak. Bahkan, risiko tersebut juga dapat dialami oleh perokok pasif.
Katarak memang umum terjadi pada orang yang lanjut usia, yang disebabkan oleh age-related macular degeneration (AMD) pada bagian tengah retina.
Penelitian menunjukkan, perokok mengalami peningkatan risiko AMD dibandingkan dengan orang yang tidak pernah merokok sama sekali.
4. Menyebabkan depresi
Nikotin memang dapat menawarkan efek yang menenangkan bagi penggunanya. Namun, British Journal of Psychiatry menyebutkan bahwa ketergantungan nikotin dapat menyebabkan depresi.
Ada bukti peningkatan gejala depresi yang konsisten antara efek dari merokok dan depresi.
Kemungkinan nikotin dapat menyebabkan perubahan aktivitas neurotransmitter di otak sehingga terjadi peningkatan risiko depresi.
5. Menimbulkan bisul dalam perut
Mekanisme perlindungan tubuh secara alami dapat terganggu oleh zat-zat yang terkandung pada rokok, termasuk mengganggu asam lambung.
Merokok dapat mengganggu saluran pencernaan dan secara tidak langsung berkontribusi menyebabkan maag dan meningkatkan refluks asam lambung.
Zat-zat dalam rokok dapat melemahkan otot sphincter yakni berfungsi untuk mencegah asam lambung naik ke kerongkongan.
6. Meningkatkan risiko infertilitas
Bahaya merokok untuk wanita juga membuatnya berisiko mengalami infertilitas alias tidak subur.
Studi yang disebutkan CDC menunjukkan bahwa merokok dapat memengaruhi produksi hormon sehingga mempersulit wanita perokok untuk hamil.
Lebih lanjut, bahan kimia pada rokok, seperti 1,3-Butadiene dan benzena, telah terbukti merusak sistem reproduksi dan dapat mengurangi kesuburan.
7. Meningkatkan risiko komplikasi kehamilan
Wanita hamil yang merokok memiliki risiko lebih tinggi mengalami komplikasi kehamilan, seperti kehamilan ektopik, akibat zat yang terkandung dalam rokok.
Kehamilan ektopik terjadi ketika sel telur yang telah dibuahi gagal mencapai rahim, tetapi mulai tumbuh di luar rahim.
Kondisi serius ini hampir selalu mengakibatkan kematian janin dan dalam beberapa kasus juga menyebabkan kematian ibu.
Selain itu, beberapa studi menunjukkan bukti bahwa merokok selama kehamilan dapat menyebabkan keguguran.
8. Meningkatkan risiko gangguan kesehatan pada janin
Merokok saat wanita hamil juga dapat mengakibatkan gangguan kesehatan atau kelainan pada janin yang dikandung.
Berikut gangguan kesehatan yang mungkin terjadi pada janin wanita hamil yang merokok:
• berat badan lahir rendah,
• paru-paru gagal berkembang dengan baik,
• cacat lahir seperti bibir sumbing, dan
• Sindrom kematian bayi mendadak (SIDS)
9. Menyebabkan kanker paru-paru
Pada awal abad ke-20, kanker paru masih merupakan penyakit yang jarang ditemukan. Baru pada 1950, kanker paru-paru menjadi penyebab utama kematian laki-laki pada negara berkembang.
Pada tahun 1970 hingga 1980, angka kematian akibat kanker paru semakin meningkat, baik pada laki-laki maupun perempuan.
Salah satu penyebab kanker paru mulai merambat kepada perempuan karena makin banyak perempuan yang sudah mengenal rokok.
Kanker ini disebabkan oleh tembakau pada rokok yang akan menjadi racun ketika masuk ke dalam tubuh.
10. Menyebabkan berbagai jenis kanker lainnya
• Wanita yang merokok meningkatkan risiko kanker berikut ini di bagian tubuh lainnya, selain paru-paru:
• mulut dan faring,
• esofagus,
• laring,
• kandung kemih,
• pankreas, dan
• ginjal.
Tak hanya itu, perokok aktif wanita juga memiliki risiko yang lebih tinggi mengalami kanker serviks daripada mereka yang bukan perokok.
Data yang dibeberkan World Health Organization menyebutkan bahwa rokok mungkin menjadi penyebab meningkatkan risiko kanker payudara dan acute myeloid leukemia pada wanita.
11. Meningkatkan risiko penyakit kardiovaskular
Wanita yang merokok memiliki risiko lebih tinggi mengalami penyakit kardiovaskular, termasuk penyakit jantung koroner, stroke iskemik, dan perdarahan subaraknoid.
Penggunaan kontrasepsi oral pada wanita yang merokok pun berkaitan dengan peningkatan risiko penyakit jantung koroner.
Cara terbaik bagi seorang wanita untuk menjaga kesehatannya adalah dengan menghindari rokok sama sekali.
Namun, jika Anda sudah terlanjur menjadi wanita perokok, berhenti merokok adalah pilihan terbaik. [gbe]