WahanaNews-Dairi | Masyarakat diminta waspada dengan modus penipuan minyak goreng murah yang dijual secara daring atau online.
Menurut Direktur Tindak Pidana Ekonomi Khusus (Dirtipideksus) Bareskrim Polri Brigjen Pol Whisnu Hermawan pihaknya telah menerima sejumlah laporan terkait dugaan penipuan tersebut.
Baca Juga:
Eks Menlu RI Retno Marsudi Diangkat jadi Dewan Direksi Perusahaan Energi Singapura
“Ada banyak (laporan) masuk ke kami, jadi ibu-ibu yang terpancing dengan memesan minyak goreng secara daring dengan harga murah. Uang diberikan tapi barang tidak datang,” sebut Whisnu konferensi pers di Bareskrim Polri, Senin (21/2/2022) dikutip dari tayangan YouTube Div Humas Polri.
Ia meminta warga tidak terpancing dengan iming-iming harga minyak goreng murah.
Sebab pemerintah melalui Peraturan Menteri Perdagangan (Permendag) Nomor 6 Tahun 2022 telah menentukan Harga Eceran Tertinggi (HET) minyak goreng.
Baca Juga:
Buka Kejuaraan Nasional Renang Antar Klub Se-Indonesia, Wamenpora Harap Dapat Lahirkan Atlet Berprestasi
Adapun berdasarkan aturan itu harga minyak goreng curah Rp 11.500 per liter, minyak goreng kemasan Rp 13.500 per liter dan minyak goreng kemasan premium Rp 14.000 per liter.
“Kita sudah sampaikan (jangan) terpancing harga murah melalui media online, uang dikirim tapi barang tidak ada,” terangnya.
Whisnu pun berharap masyarakat memberi waktu kepada pihak kepolisian untuk mengawal proses distribusi minyak goreng hingga situasinya kembali normal.
“Kami mohon waktu untuk selalu melakukan pengawasan, pengawalan, dan ditindak jika ada pelanggaran tersebut,” imbuhnya.
Sebagaimana dilansir dari WahanaNews.co, Selasa (22/2/2022), diketahui Satgas Pangan Polri menyebut telah menemukan adanya penimbunan minyak goreng di sejumlah daerah.
Seperti penimbunan 1,1 juta kilogram minyak siap edar di Deli Serdang, Sumatera Utara, Jumat (18/2/2022).
Kemudian 61,18 ton minyak goreng curah di Makassar, Sulawesi Selatan yang diperuntukkan guna kebutuhan rumah tangga namun akan dijual dengan harga lebih mahal untuk memenuhi kebutuhan industri.
Terakhir Satgas Pangan sedang melakukan pendalaman adanya penimbunan minyak goreng di Kupang, Nusa Tenggara Timur (NTT). [gbe]