WahanaNews-Dairi | Badan Perencanaan Pembangunan Daerah (Bappeda) Pemkab Dairi, menerima kunjungan tim Pusat Pengembangan Kapasitas dan Kerjasama (PPKK) FISIPOL Universitas Gadjah Mada (UGM) Yogyakarta, di ruang rapat bupati, Senin (3/7/2023).
Mengutip laman resmi Pemkab Dairi, kedatangan tim itu dalam rangka riset penyusunan evaluasi Rencana Pembangunan Jangka Panjang Daerah (RPJPD) Kabupaten Dairi Tahun 2005-2025.
Baca Juga:
Netanyahu Resmi Jadi Buronan Setelah ICC Keluarkan Surat Perintah Penangkapan
Wakil Direktur PPKK FISIPOL UGM Dr. Arie Ruhyanto, memimpin tim itu. Adapun pertemuan dimaksud, dibuka Staf Ahli Bupati Nitawati Sitohang, Kepala Bappeda Aryanto Tinambunan, dihadiri pimpinan dan perwakilan OPD.
Mengawali pertemuan, Nita mengatakan, hasil evaluasi RPJPD Kabupaten Dairi tahun 2005-2025 itu akan digunakan sebagai salah satu bahan untuk penyusunan Rencana Awal RPJPD Kabupaten Dairi Tahun 2025-2045.
Dijelaskan, RPJPD bertujuan untuk menjadi acuan dasar pemecahan permasalahan daerah melalui koordinasi antar pelaku pembangunan, integrasi, sinkronisasi, dan sinergi antar fungsi pemerintahan daerah maupun pemerintah pusat, partisipasi masyarakat, serta penggunaan sumber daya secara efisien, efektif, berkeadilan, dan berkelanjutan.
Baca Juga:
Polisi Tembak Polisi di Solok Selatan, Kasus Masih dalam Penyelidikan
Selanjutnya, Kepala Bappeda Dairi Aryanto Tinambunan menyampaikan, berbicara laju pertumbuhan ekonomi, angka stunting, Indeks Pembangunan Manusia (IPM) 10 hingga 20 tahun ke belakang tentu menjadi hal sulit.
Berbagai hal, kata Tinambunan, dapat menjadi penyebabnya, mulai dari arah kebijakan yang berubah, kondisi yang tidak lagi relevan dengan perkembangan zaman atau hal-hal lainnya.
Sementara Arie Ruhyanto memaparkan bahwa dari hasil evaluasi tingkat capaian kinerja RPJPD Kabupaten Dairi yang didasarkan pada sasaran pokok RPJPD, kondisi indikator makro pembangunan Kabupaten Dairi yang dibandingkan dengan capaian Provinsi Sumatera Utara (Provsu), serta evaluasi tahapan dan skala prioritas pembangunan daerah pada RPJPD selalu menunjukkan angka yang tidak tetap.
"Kita sudah mendapat masukan dari perencanaan pembangunan Kabupaten Dairi dari 20 tahun lalu, namun kita ingin mengetahui lebih dalam lagi persoalan apa yang dihadapi sehingga dalam perencanaan pembangunan 20 tahun ke depan kita dapat data yang lebih akurat, target yang lebih jelas sehingga capaian juga bisa lebih terukur," katanya.
Berdasarkan data sementara, jelas Arie, hasil penghitungan tingkat capaian kinerja RPJPD Kabupaten Dairi Tahun 2005-2025 dalam empat periode lima tahunan berada pada kondisi yang fluktuatif, ada yang positif, tapi ada juga negatif.
Masih kata Arie, secara teoritis dalam membuat perencanaan dasarnya adalah problem based, dan vision based dan dari data sementar tadi, terdapat beberapa indikator yang capaiannya belum optimal dibandingkan dengan capaian Provsu dan nasional.
Oleh karena itu Pemerintah Kabupaten Dairi, kata Arie, masih perlu meningkatkan upaya untuk dapat mengoptimalkan capaiannya pada RPJPD periode berikutnya.
"Hasil evaluasi yang didapat 2005-2025, ada positif dan ada yang negatif yang mesti dibenahi, kami tim UGM hanya membantu merumuskan, karena bahan dan materi kami peroleh dari sini," katanya.
Sebagai informasi, untuk mendapatkan hasil yang maksimal selama 2 hari ke depan, tim UGM akan mengadakan diskusi secara berumpun bersama OPD terkait.
"Kami mengharapkan peran semua OPD untuk terlibat memberi dukungan dengan mengisi beberapa form isian yang akan dibagikan, mengisikan isu apa yang kira-kira perlu mendapat perhatian, apa penyebabnya dan lengkapi dengan data dukungnya," kata Arie. [gbe]