WahanaNews-Dairi | Tidak terasa, Eddy Keleng Ate Berutu dan Jimmy AL Sihombing, telah 3 tahun memimpin Kabupaten Dairi, Sumatera Utara, sebagai Bupati dan Wakil Bupati.
Jargon "Perubahan Menuju Dairi Unggul" yang diusung pasangan itu pada kampanye 2018, ternyata masih jauh dari harapan. Sebab, banyak program yang diluncurkan (launching), namun tidak ada realisasi lanjutan. Terkesan, hanya launching.
Baca Juga:
Kenang Ryanto Ulil, Brigjen TNI Elphis Rudy: Saya yang Antar Dia Jadi Polisi, Kini Antar ke Peristirahatan Terakhir
Hal itu dikatakan Arifatullah Manik, Ketua Umum PC Serikat Mahasiswa Muslimin Indonesia (SEMMI) Kabupaten Dairi-Kabupaten Pakpak Bharat, kepada WahanaNews, Rabu (27/4/2022).
Arifatullah mengatakan, pasangan Eddy-Jimmy mengusung misi "Mewujudkan Dairi unggul yang menyejahterakan masyarakat dalam harmoni keberagaman".
Dalam misi tersebut pasangan Eddy-Jimmy fokus pada 5 prioritas yaitu pendidikan, kesehatan, pertanian, infrastruktur dan pendapatan ekonomi.
Baca Juga:
OTT di Bengkulu, KPK Amankan 8 Pejabat dan Sita Sejumlah Uang Tunai
Arifatullah Manik, pada pelantikan PC Semmi Kabupaten Dairi-Kabupaten Pakpak Bharat, Kamis (10/3/2022) [Foto: WahanaNews/ist]
Dipaparkan Arifatullah, dari segi pendidikan, Eddy-Jimmy mengangkat program 1.000 beasiswa bagi pelajar dan mahasiswa Kabupaten Dairi.
Hal tersebut juga disampaikan Bupati Dairi Eddy Keleng Ate Berutu dalam seminar 100 hari kerja. Namun sampai saat ini, tidak ada terlihat realisasi program tersebut.
"Beberapa kali saya beserta pengurus sudah audensi dengan Pemkab dan legislatif. Namun tidak ada titik temu. Mereka mengatakan bahwa anggaran APBD Dairi tidak cukup untuk menganggarkan beasiswa. Nah, mengapa dilaunching?" kata Arifatullah.
Dilanjutkan, secara logika Kabupaten Dairi memiliki anggaran yang tidak sedikit, yaitu sekitar Rp 1,2 triliun. Tentu tidak mungkin dari anggaran sebesar itu tidak cukup untuk merealisasikan beasiswa.
"Padahal kita ketahui bahwa beasiswa tentu sangat berpengaruh terhadap peningkatan SDM masyarakat Dairi kedepannya," ujar Arifatullah.
Dari segi kesehatan, kata Arifatullah, banyak permasalahan yang terjadi. Seperti, adanya kejadian mal praktek yang mengakibatkan kematian pada pasien. Keributan dalam tata kelola manajemen rumah sakit, serta alat dan fasilitas yang tidak mendukung.
Ditambahkan, dalam kampanyenya, pasangan Edy-Jimmy mengatakan serius dalam penanganan kesehatan, terkhusus untuk RSUD Sidikalang.
"Dengan keseriusan dalam membenahi kesehatan, bupati sampai ingin berkantor di RSUD Sidikalang agar dapat melihat langsung kendala serta menerima masukan dari masyarakat. Namun sampai saat ini sudah memasuki 3 tahun, juga tidak terealisasi. Manajemen RSUD Sidikalang masih bisa dikatakan amburadul," kata Arifatullah.
Sementara dari aspek pertanian, sebut Arifatullah, pasangan Eddy-Jimmy meluncurkan kartu tani, yang mana disebut berguna untuk para petani dalam mendapatkan bantuan.
"Namun program tersebut hanya peresmian saja. Banyak sekali petani mengeluh kepada kami mahasiswa, karena mereka masih kesulitan mendapatkan bantuan meski ada kartu tersebut. Para petani juga mengeluhkan harga jual panen yang tidak sesuai dengan yang mereka keluarkan. Belum lagi kelangkaan pupuk. Tentu dalam sektor ini juga, pasangan Eddy-Jimmy belum beres dalam membenahinya," papar Arifatullah.
Dengan beberapa fakta pada 3 tahun kepemimpinan Eddy-Jimmy tersebut, Arifatullah berharap agar pasangan dimaksud memanfaatkan sisa waktu kepemimpinan, untuk fokus mencapai program yang terdapat di RPJMD.
"Saya tidak mengatakan bahwa selama 3 tahun kepemimpinan Eddy-Jimmy tidak bekerja. Namun saya berharap agar di sisa 2 tahun kepemimpinan, Eddy-Jimmy fokus saja dengan program yang terdapat di RPJMD. Jangan semua mau dibuat tapi tidak berjalan," ujarnya.
Arifatullah berharap, di sisa kepemimpinan Eddy-Jimmy 2 tahun mendatang, segera terwujud visi misi Dairi yang Unggul. [gbe]