DAIRI.WAHANANEWS.CO, Sidikalang - Pemerintah Kabupaten (Pemkab) Dairi, Sumatera Utara, melalui Dinas Pariwisata, Kebudayaan Pemuda dan Olahraga (Parbudpora), menggelar pesta budaya Njuah-njuah 2025, di Gedung Nasional (Gednas) Djauli Manik, Sidikalang, Rabu (29/10/2025).
Prosesi acara dimulai dengan pelepasan karnaval dari depan kantor Bupati Dairi, oleh Asisten Administrasi Umum Setdakab Dairi, Oloan Hasugian.
Baca Juga:
DKPP Jatuhkan Peringatan Keras, KPK Telusuri Dugaan Korupsi Sewa Private Jet Rp46 Miliar di KPU
Peserta karnaval, 15 kecamatan, Organisasi Perangkat Daerah (OPD), sejumlah sekolah, BUMD dan Kementerian Agama, berjalan kaki ke Gednas Djauli Manik, membawa luah (oleh-oleh) masing-masing.
Di Gednas Djauli Manik, peserta karnaval disambut Wakil Bupati Dairi Wahyu Daniel Sagala, Ketua DPRD Sabam Sibarani, Wakil Ketua DPRD Wanseptember Situmorang, unsur Forkopimda serta tokoh masyarakat Pakpak.
Kepala Dinas Pariwisata, Kebudayaan Pemuda dan Olahraga Rahmat Syah Munthe, menyampaikan sambutan dalam pembukaan pesta budaya Njuah-njuah, di Gednas Djauli Manik, Sidikalang, Rabu (29/10/2025) [DAIRI.WAHANANEWS.CO / Robert Panggabean]
Baca Juga:
Prabowo Bongkar Fakta Mengerikan: Kartel Narkoba Punya Kapal Selam untuk Selundupkan Barang Haram
Kepala Dinas Parbudpora Rahmat Syah Munthe dalam laporan panitia menyampaikan, pesta budaya Njuah-njuah merupakan salah satu aplikasi kegiatan dan aktualisasi budaya daerah dari program Pemkab Dairi, dalam upaya pengembangan dan pelestarian kebudayaan khususnya budaya Pakpak.
"Pesta budaya Njuah-njuah ini dilaksanakan dalam bentuk berbagai rangkaian kegiatan yang mempedomani amanah Undang-undang nomor 5 tahun 2017 tentang Pemajuan kebudayaan diantaranya tradisi lisan, adat istiadat, ritual budaya, atraksi kesenian, dan berbagai perlombaan tradisional," katanya.
Ditambahkan, beberapa indikator keberhasilan pembangunan kebudayaan telah menunjukkan hasil yang menggembirakan.
Salah satunya, Pemkab Dairi untuk pertama kalinya telah menetapkan status 9 objek diduga cagar budaya menjadi cagar budaya, melalui keputusan Bupati berdasarkan rekomendasi Tim Ahli Cagar Budaya.
"Dan saat ini juga sedang dilaksanakan penyusunan naskah rekomendasi terhadap 12 usulan baru penetapan cagar budaya untuk disampaikan kepada Tim Ahli Cagar Budaya," imbuhnya.
Dijelaskan, pelaksanaan pesta Njuah-njuah 2025, dilaksanakan selama 2 hari di Gednas Djauli Manik Sidikalang. Sedang berbagai perlombaan olahraga tradisional dan permainan rakyat dilaksanakan di Stadion Panji Sitinjo.
"Adapun tema pesta Njuah-njuah tahun ini mengangkat thema "Sada kata dok perteddung, ulang mo berkessen tanduk" yang maknanya, diperlukan persatuan dan konsolidasi yang kuat antar semua elemen masyarakat, tokoh adat, pemerintah, dan saling percaya serta meningkatkan kesetiakawanan sebagaimana gelora pembangunan yang disampaikan Bapak Bupati Dairi dalam mencapai visi misi Kabupaten Dairi," kata Rahmat.
Wabup Dairi Wahyu Daniel Sagala dan unsur Forkopimda menyambut peserta karnaval pesta Budaya Njuah-njuah, di Gednas Djauli Manik, Sidikalang, Rabu (29/10/2025) [DAIRI.WAHANANEWS.CO / Robert Panggabean]
Sementara Wakil Bupati Dairi Wahyu Daniel Sagala, membacakan sambutan Bupati Dairi Vickner Sinaga menyebut, pesta budaya Njuah-njuah bukan sekedar perayaan tahunan.
Disebut, pesta budaya Njuah-njuah adalah cermin rasa syukur dan kebanggaan terhadap warisan leluhur budaya Pakpak yang penuh makna, sarat nilai dan menjadi jati diri masyarakat Dairi.
"Tahun ini, pesta budaya Njuah-njuah mengusung tema, "Sada kata dok perteddung, ulang mo berkessen tanduk", yang bermakna, seia sekata tanpa ada saling kemunapikan dan hasilnya, berkat melimpah," ujarnya.
"Bukan hanya sekedar musyawarah untuk mufakat, tapi seutuhnya lahir batin bersih bersatu. Tema ini sangat relevan dengan kondisi kita hari ini," imbuhnya.
Ditambahkan, ditengah arus modernisasi dan perubahan zaman, kekuatan terbesar kita sebagai orang Dairi adalah persatuan dan gotong-royong.
Peserta pesta Budaya Njuah-njuah, di Gednas Djauli Manik, Sidikalang, Rabu (29/10/2025) [DAIRI.WAHANANEWS.CO / Robert Panggabean]
Masih kata Vickner, dibacakan Wahyu, kebudayaan adalah jiwa pembangunan. Tanpa budaya, pembangunan hanya akan menghasilkan kemajuan fisik, tetapi kehilangan makna dan identitas.
"Karena itu, melalui pesta budaya Njuah-njuah ini, saya mengajak seluruh masyarakat Dairi untuk terus menjaga, merawat dan melestarikan budaya Pakpak," katanya.
Sementara sebelumnya, tokoh masyarakat Pakpak, Raja Ardin Ujung dalam sambutannya menyampaikan, dalam pagelaran pesta budaya Njuah-njuah setiap tahun, ada kemajuan-kemajuan dilakukan Pemkab Dairi. Kedepan diharapkan lebih baik lagi.
Sementara tokoh masyarakat Pakpak lainnya, Abdul Angkat, meminta Pemkab Dairi agar pesta budaya Njuah-njuah dipatenkan melalui produk Peraturan Daerah (Perda), sehingga penyelenggaraanya bisa eksis dilakukan dan menjadi agenda tahunan.
Sementara Ketua DPRD Dairi Sabam Sibarani mengatakan, pesta budaya Njuah-njuah merupakan ciri khas bangsa, khususnya kebudayaan suku Pakpak.
"Pesta Njuah-njuah juga salah satu upaya melestarikan budaya Suku Pakpak. Terkait usulan tokoh masyarakat Pakpak, penyusunan Perda untuk penetapan pesta budaya Njuah-njuah, DPRD bersama Pemkab Dairi akan membahas hal itu dan saya pastikan akan kita tindaklanjuti," kata Sabam.
[Redaktur: Fernando]