"Yang paling penting lagi, program ini juga bertujuan untuk mendukung pengembangan usaha non pertanian untuk istri petani kopi dan anak muda perempuan melalui layanan mentoring digital dan akses ke pasar serta layanan keuangan formal. Ini tak kalah pentingnya," kata Ade.
Disebutkan Ade, latar belakang program ini lahir dari adanya 1,3 juta orang hidup dibawah garis kemiskinan nasional yang tinggal di Sumatera Utara tahun 2022.
Baca Juga:
Bupati Pakpak Bharat Motivasi Pelajar di SMKN Siempat Rube
Dairi yang merupakan satu dari dua belas kabupaten di Sumut memiliki 80. 000 hektar kopi Arabika dan menghasilkan 76,53 ribu ton biji kopi.
Namun disisi lain, Dairi memiliki prevalensi stunting sebesar 24 persen, jauh lebih tinggi dari target nasional yakni 14 persen, sehingga perlu mendapat atensi.
Diinformasikan, 3.700 orang warga petani Dairi di 10 desa di Kabupaten Dairi, akan mendapatkan program ini, seperti Desa Huta Rakyat, Tanjung Beringin, Perjuangan, Pegagan Julu VIII, Pegagan Julu IX, Lingga Raja II, Simanduma, Parbuluan, Laehole I, dan Desa Sitinjo.
Baca Juga:
Bupati Pakpak Bharat Kunjungi SMPN Satu Atap Tinada
Hadir dalam kegiatan ini, para kepala OPD terkait, Kakancab Bank Sumut Sidikalang Edi Primsa Brahmana, General manager Farmer Support Center Starbucks Indonesia Masyita Daud, serta camat dan kepala desa yang ikut serta dalam program ini.
[Redaktur : Robert Panggabean]