WahanaNews-Dairi | Pengurus Cabang (PC) Serikat Mahasiswa Muslimin Indonesia (Semmi) Kabupaten Dairi-Pakpak Bharat, menolak wacana Presiden Joko Widodo yang berencana mencabut subsidi energi BBM sudah lebih dari Rp 500 triliun.
Alasan pemerintah bahwa subsidi BBM tahun 2022 sudah mencapai Rp 500 trilliun itu tidak benar. Subsidi energi tahun 2022 sebesar Rp 208,9 triliun, itu pun terdiri dari subsidi BBM dan LPG pertamina 149,4 triliun serta subsidi listrik 59,6 triliun.
Baca Juga:
PLN Icon Plus Hadirkan ICONNEXT, Pameran Futuristik Terbesar di Indonesia
Hal itu dikatakan Ketua PC Semmi Dairi-Pakpak Bharat, Arifatullah Manik, dalam keterangan pers, Kamis (1/9/2022).
"Pemerintah seharusnya jujur, bukan membuat framing utang," ujarnya.
Arifatullah mengatakan, penolakan yang bakal dilakukan oleh masyarakat tentunya tidak 100 persen bisa membatalkan wacana tersebut.
Baca Juga:
PLN Icon Plus Hadirkan ICONNEXT, Pameran Futuristik Terbesar di Indonesia
Karenanya, Arifatullah berharap adanya bantuan dari wakil rakyat mereka yang berada di Senayan, Junimart Girsang, untuk menyuarakan aspirasi masyarakat itu.
Dijelaskan, kalangan mahasiswa di daerah sudah beberapa kali menggelar aksi penolakan terhadap kebijakan pemerintah yang dinilai tidak pro terhadap masyarakat. Namun, "suara" itu tidak berlanjut di Senayan.
"Ini seharusnya tugas berat dari bapak Junimart Girsang yang merupakan legislator, untuk menyuarakan apa yang menjadi keresahan, serta kepentingan masyarakat," kata Arifatullah.
Arifatullah berharap Junimart Girsang dan Partai PDIP yang saat ini partai penguasa, ikut menyuarakan dan menolak wacana penghapusan subsidi BBM serta kenaikan harga BBM.
"Tentunya kami merasa bangga ketika bapak Junimart Girsang bisa menginisiasi agar wacana ini tidak terlaksana. Kami juga yakin beliau mampu untuk mendiskusikan jalan keluar masalah ini bersama pembesar partai PDIP, yang notabene katanya partai wong cilik," sebut Arifatullah. [gbe]