Dairi.WahanaNews.co, Sidikalang - Letnan Jenderal (Letjen) Tahi Bonar (TB) Simatupang dan DR Liberty Manik, merupakan dua dari 10 putra terbaik kelahiran Sidikalang, Kabupaten Dairi, Sumatera Utara.
Berikut daftar 10 tokoh Sidikalang paling populer dan paling berpengaruh di Indonesia, sebagaimana dilihat WahanaNews.co di laman youtube Huta Hub yang telah ditonton 24 ribu kali, Selasa (23/7/2024).
Baca Juga:
Kementan Dorong Optimasi Ratusan Hektar Lahan Baru di Sumsel
1. Jansen Sinamo
Jansen H. Sinamo lahir di Sidikalang, 2 Juli 1958. Ia merupakan seorang motivator, berpengalaman lebih dari 20 tahun menyampaikan ceramah, seminar dan pelatihan di berbagai lembaga dan korporasi milik negara, beberapa PTN, perusahaan swasta, dan lainnya.
Jansen juga merupakan kolumnis tetap di Harian Kompas, serta menulis sejumlah buku inspiratif.
Baca Juga:
Olokan ke Tukang Es Teh Viral, Presiden Prabowo Tegur Gus Miftah
2. Junimart Girsang
DR Junimart Girsang merupakan anggota DPR RI 2014-2019 dari PDI Perjuangan. Sebelum menjadi anggota DPR RI, Junimart dikenal sebagai advokat hukum yang sering bertindak selaku kuasa hukum banyak perusahaan baik dalam maupun luar negeri.
Selama bertindak selaku pengacara, Junimart banyak menangani kasus yang melibatkan para petinggi publik dan pesohor Indonesia, termasuk menjadi tim penasehat hukum Megawati Sukarnoputri ketika menjabat Presiden RI.
Kasus yang paling santer adalah ketika ia ikut dalam tim pembela bagi terdakwa korupsi Mohammad Nazaruddin dalam kasus membongkar kasus korupsi dalam tubuh DPR pada tahun 2013.
Sebagai seorang ahli hukum, Junimart selalu berani mengkritisi Pemerintah Kabupaten Dairi, sehingga dapat memberikan pelayanan yang lebih baik untuk masyarakat.
Dimasa pandemi ini ia juga banyak memberi bantuan berupa swap antigen, APD dan lainnya, terkhusus buat Kabupaten Dairi.
3. Henry Pandapotan Panggabean
DR Henry Pandapotan Panggabean lahir di Sidikalang, 1 juli 1937. Ia merupakan mantan Hakim Agung di Mahkamah Agung (MA) Republik Indonesia.
Sebelum menjabat sebagai hakim agung di MA, Pandapotan telah malang melintang menduduki beberapa jabatan di Pengadilan Tinggi Negeri di berbagai daerah di Indonesia.
Pandapotan juga mendirikan kantor hukum HP Panggabean Law Firm sejak tahun 2002.
Ia dikenal peduli terhadap permasalahan adat baik di kampung halamannya sendiri bahkan di seluruh Indonesia.
Pada saat menajdi Ketua Umum Kerukunan Masyarakat Hukum adat Nusantara, Pandapotan berhasil mengadakan seminar akbar masyarakat hukum adat nusantara di gedung MPR RI, dibuka Zulkifli Hasan Ketua MPR RI pada 25 Agustus 2016, yang dihadiri 300 peserta pemangku adat dari seluruh Indonesia.
4. Judika Sihotang
Judika Sihotang lahir di Sidikalang, 31 Agustus 1978. Judika seorang aktor, penyanyi dan model. Ia adalah runner up Indonesian Idol musim kedua.
Bakat bernyanyinya sudah tampak sejak duduk di bangku SD di Berastagi. Ia menjuarai Bahana Suara Pelajar tingkat Sumatera Utara, serta posisi 3 di tingkat nasional.
Judika aktif menjadi juri di berbagai ajang pencarian bakat menyanyi, termasuk Indonesian Idol.
5. Liberty Manik
Liberty Manik lahir di Sidikalang, 21 November 1924. Setelah menyelesaikan pendidikan dasar melanjutkan ke HIK di Muntilan, Magelang.
Liberty menyelesaikan studi doktor musik di Universitas Berlin. Disertasinya mengenai musik arab pada zaman abad pertengahan.
Ia dikenal sebagai komponis dan pengajar musik di Institut Seni Indonesia Yogyakarta. Juga dikenal sebagai filolog atau ahli bahasa Pakpak kuno.
Di tanah kelahirannya Sidikalang, didirikan patung Liberty Manik di lokasi Taman Wisata Iman (TWI) untuk mengenangnya.
6. Master Parulian Tumanggor
DR Master Parulian Tumanggor merupakan mantan Bupati Dairi yang menjabat 10 tahun, periode 1999-2009. Namanya harum di Dairi dan Pakpak Bharat, lantaran ia memegang teguh jabatannya sebagai amanah.
Berdirinya Kabupaten Pakpak Bharat, Sumatera Utara, yang dimekarkan dari Kabupaten Dairi pada 2003, tidak terlepas dari kepiawaian inisiator pemekaran Master Parulian Tumanggor.
Taman Wisata Iman (TWI) merupakan tempat wisata religius rancangan Master Parulian Tumanggor, awal tahun 2001.
7. Pantur Silaban
Prof. Pantur Silaban lahir di Sidikalang 11 November 1937. Ia adalah salah seorang fisikawan Indonesia. Ia menjadi guru besar fisika teori ITB per Januari 1995.
Pantur dikenal sebagai fisikawan pertama Indonesia bahkan Asia Tenggara dalam teori relativitas khususnya relativitas umum yang tergolong langka dibidangnya.
Pantur menjadi orang pertama di Indonesia yang mempelajari relativitas Einstein sampai tingkat Doktor.
Atas kontribusinya dalam dunia sains khususnya fisika, Freedom Insitute Centre of Democraty Nasionalism and Market Ekonomi Studys menganugerahkannya Ahmad Bakrie Award pada tahun 2009.
8. Tahi Bonar Simatupang
Letjen TNI Tahi Bonar (TB) Simatupang lahir di Sidikalang pada 28 Januari 1920. TB Simatupang merupakan seorang tokoh militer di Indonesia.
Simatupang pernah ditunjuk Presiden RI Soekarno sebagai Kepala Staf Angkatan Perang (Kasap) RI setelah Panglima Besar Jenderal Soedirman wafat pada tahun 1950.
Jabatan Kasap secara hirarki organisasi pada waktu itu berada di atas Kepala Staf Angkatan Darat, Kepala Staf Angkatan Laut, Kepala Staf Angkatan Udara dan berada di bawah tanggungjawab Menteri Pertahanan.
Pada 19 Desember 2016, atas jasa-jasanya, Pemerintah RI mengabadikan TB Simatupang di pecahan uang logam rupiah baru pecahan Rp 500.
9. Ali Wongso Sinaga
Ali Wongso Halomoan Sinaga lahir di Sidikalang 10 Desember 1954. Ia adalah Ketua Umum DPP Sentral Organisasi Karyawan Swadiri Indonesia.
Namanya pernah ikut mencuat dalam rombongan DPR yang melakukan studi banding ke Rusia November 2010.
Ali Wongso bersama anggota DPR lainnya menelantarkan para TKI saat transit di kota Dubai pasca studi banding di Rusia.
Para anggota DPR tersebut diberitakan seolah-olah tidak memperdulikan kebingungan yang dialami ratusan TKI tersebut.
Namun Wakil Ketua Komisi V DPR RI yang juga menjadi Ketua Studi Banding ke Rusia, Mulyadi, membantah para anggota DPR menelantarkan para TKI.
10. Abdul Aziz Angkat
Abdul Aziz Angkat lahir di Sidikalang 10 Januari 1958. Ia merupakan Ketua DPRD Propinsi Sumatera Utara (Propsu) periode 2008-2009.
Terpilih menjabat sejak 13 November 2008, untuk mengisi posisi yang kosong setelah Ketua DPRD Propsu H. Abdul Wahab Dalimunthe mengundurkan diri karena mencalonkan diri untuk menjadi anggota DPR RI periode tahun 2009-2014.
[Redaktur : Andri Festana]