DAIRI.WAHANANEWS.CO, Sidikalang - Komisi Pemilihan Umum (KPU) Kabupaten Dairi, Sumatera Utara, melaksanakan sosialisasi Peraturan KPU (PKPU) Nomor 17 tahun 2024 tentang pemungutan dan penghitungan suara dalam pilkada 2024, di aula SMA Santo Petrus, Sidikalang, Sabtu (23/11/2024).
Ketua KPU Dairi, Ariyanto Tinendung dalam sambutannya mengatakan, Sabtu 23 November 2024 merupakan hari terakhir pelaksanaan kampanye Pilkada oleh para pasangan calon kepala daerah.
Baca Juga:
Mahkamah Konstitusi Terima 206 Permohonan Sengketa Pilkada Kabupaten hingga Provinsi
“Hingga 26 November 2024 adalah masa tenang dimana masyarakat atau pemilih diberi waktu untuk meneliti, merenung siapa calon pemimpin yang akan dipilih menjadi pemimpin 5 tahun kedepan pada tingkat gubernur khususnya di Dairi sebagai bupati,” katanya.
Aryanto mengungkapkan, KPU perlu melakukan sosialisasi PKPU Nomor 17 Tahun 2024 yang merupakan ketentuan yang penting dipahami oleh penyelenggara dan penting untuk disosialisasikan kepada pemilih.
“Tujuan kegiatan ini dengan mengundang unsur masyarakat, seperti NGO, Organisasi Kepemudaan, dan mahasiswa agar pemilih menggunakan hak suaranya dengan baik dan nantinya bisa sama-sama mengawal proses pelaksanaan mulai dari pemungutan, penghitungan suara yang akan dilaksanakan pada tanggal 27 November 2024 nantinya,” katanya.
Baca Juga:
ASDP Gandeng Bank Indonesia Perkuat Distribusi Uang Rupiah hingga ke Pelosok Negeri
Sementara Pj Sekda Kabupaten Dairi Jonny Hutasoit dalam kesempatan itu memaparkan potensi kerawanan Pilkada, untuk bersama-sama diantisipasi semua pihak.
Potensi kerawanan dimaksud meliputi potensi yang mungkin terjadi berdasarkan topografi, geografis, iklim dan sejarahnya. Potensi kerawanan ini, kata Jonny perlu mendapat penanganan dan perhatian lebih.
"Berdasarkan topografi dan geografisnya Kabupaten Dairi yang terdiri dari 15 kecamatan, 161 desa dan 8 kelurahan, juga memiliki desa terjauh dan desa terluar yang perlu mendapat perhatian lebih. Sebagai contoh, Desa Sukadame, dan beberapa desa di Kecamatan Tanah Pinem dan desa terjauh lainnya perlu mendapat penanganan khusus dalam distribusi logistik terutama memasuki musim penghujan seperti saat ini," katanya.