WahanaNews-Dairi | Ketua Fraksi Golkar DPRD Kabupaten Dairi, Depriwanto Sitohang berharap Dinas Koperasi dan UKM Pemerintah Propinsi Sumatera Utara (Pempropsu) membantu pendampingan, pengelolaan serta mempromosikan kopi Bangun Jaya (Baja) Dairi.
Harapan itu disampaikan Depriwanto dalam kunjungan lintas komisi DPRD Kabupaten Dairi ke Dinas Koperasi dan UKM Propsu, Jumat (12/11/2021).
Baca Juga:
Gelar Naker Expo, Kemnaker Sediakan Puluhan Ribu Lowongan Pekerjaan di Tiga Kota
Dalam rangkaian kunjungan kerja itu, Depriwanto yang merupakan lulusan terbaik Executive Program For Young Political Leader Batch 1 di Golkar Institut tersebut, memperkenalkan kopi Baja, sebagai salah satu produk Badan Usaha Milik Desa (BUMDes) Desa Bangun, Kecamatan Parbuluan, Kabupaten Dairi.
Depriwanto dikonfirmasi WahanaNews.co lewat WhatsApp menyebut, Sekretaris Dinas Koperasi dan UKM Propsu, Indra Saleh, mengapresiasi keberadaan kopi Baja Dairi. Menurut Indra Saleh, kopi Baja layak untuk dipromosikan ke luar daerah.
Indra Saleh meminta agar pengurus Bumdes dapat hadir di Dinas Koperasi dan UKM Propsu. “Kalau bisa, datang pengurusnya. Saya rasa kopi ini ok kita promosikan ke luar daerah. Nanti akan dipromosikan melalui bidang yang membidangi produk-produk asli hasil daerah,” kata Indra, dikutip Depriwanto.
Baca Juga:
Sudinkes Jakarta Barat Ingatkan Rumah Sakit Terus Terapkan Pelayanan Berbasis Hospitality
Terpisah, Kepala Desa Bangun Japirin Sihotang dikonfirmasi mengatakan, BUMDes Baja Dairi bergerak di tiga bidang, yaitu sarana air bersih, simpan pinjam, dan home industry unit kopi. BUMDes itu terbentuk tahun 2018.
Kopi bubuk Baja Dairi telah memperoleh sertifikat produksi pangan industri rumah tangga dari Dinas Kesehatan Pemerintah Kabupaten (Pemkab) Dairi pada Mei 2019 lalu.
Langkah awal untuk pengembangan budi daya kopi berkualitas, kata Japirin, melalui Bumdes Baja Dairi, menjalin kemitraan dengan Starbucks cabang Indonesia. Starbucks adalah perusahaan kopi dan jaringan kedai kopi global asal Amerika Serikat.
“Dari Starbucks lah kita belajar dan mengetahui pembudidayaan kopi yang berkualitas, mulai dari pemilihan bibit hingga penanaman sampai proses pengolahan. Mereka sangat respons. Mereka juga sudah beberapa kali datang ke sini, melakukan pelatihan,” katanya.
Atas saran dari Starbucks, pihaknya membudidayakan kopi arabika varietas andung sari satu dan dua serta komasti. Bibit itu didatangkan dari Pusat Penelitian Kopi dan Kakao Indonesia (Puslitkoka) Jember.
Japirin menambahkan, pengelolaan BUMDes tersebut cukup baik. Pemerintah Desa membatu penyertaan modal hingga ratusan juta. Juga, melakukan lobby-lobby ke pemerintah pusat.
Baru terbentuk pada 2018, Bumdes Baja Dairi memperoleh bantuan dari Kementerian Desa, Pembangunan Daerah Tertinggal dan Transmigrasi (Kemendes PDTT) sebesar Rp 51 juta. Anggaran itu digunakan untuk pembelian alat jemur, timbangan, karung, dan peralatan ringan lainnya.
Pada 2019, Kemendes PDTT kembali mengucurkan bantuan untuk Baja Dairi sebesar Rp 1,2 miliar, melalui program Pilot Inkubasi Inovasi Desa Pengembangan Ekonomi Lokal (PIID-PEL). Anggaran itu untuk pembangunan rumah produksi kopi dan green house, beserta peralatannya. [gbe]