DAIRI.WAHANANEWS.CO, Sidikalang - 80 tahun Indonesia merdeka, masyarakat Desa Pernantin, Kecamatan Juhar, Kabupaten Karo, Sumatera Utara, akhirnya dapat menikmati jaringan internet.
Mengutip unggahan akun YouTube Hinca IP Panjaitan XIII, telkomsel akhirnya mendirikan tower BTS di desa itu.
Baca Juga:
Keluarga Prada Lucky Minta Usut Semua Pelaku, Bukan Hanya Prajurit Rendah
Peletakan batu pertama, dihadiri anggota Komisi III DPR RI Hinca Pandjaitan, dilaksanakan Jumat (1/8/2025).
Adapun usulan pendirian tower BTS dimaksud, disampaikan masyarakat Pernantin ke Hinca, melalui Ketua Fraksi Partai Demokrat DPRD Karo, Endemia Kaban.
"Ketika masyarakat Pernantin, Juhar, Karo punya wakil dari kampungnya sendiri di DPRD Karo 2024 namanya Endemia Kaban, mereka memintanya untuk menghubungkan dengan wakilnya di DPR RI Hinca Pandjaitan XIII melalui surat agar dibantu menghadirkan signal telekomunikasi, yang sudah 80 tahun merdeka masih blank spot," unggah akun Hinca.
Baca Juga:
Roy Suryo Cs Tunda Hadiri Panggilan Polisi Terkait Dugaan Ijazah Palsu Jokowi
Hinca kemudian menghubungi Polres Karo, ternyata di 10 Polsek di wilayah Karo ada 31 desa yang masih blank spot. Hanya wilayah hukum Polsek Berastagi, Tigapanah dan Munthe yang sudah tidak ada blank spot.
Di Polsek Barus Jahe masih blank spot di dua desa, Pertumbuken dan Sikab.
Polsek Kutabuluh ada sembilan desa, Rih Tengah, Negeri Jahe, Laubuluh, Kutamale, Amburidi, Ujung Delleng, Liang Merdeka, Gunung Meriah.
Di Polsek Payung, ada satu desa, Kuta Kepar. Di Polsek Juhar ada sebelas desa. Naga, Kutawaren, Lau Kidupen, Lau Lingga, Buluh pancur, Bekeling, Namosiro, Jandi, Sigenderang, Negeri, Batu Mamak dan Pengantin.
Di Polsek Mardinding ada tiga desa, Pintu Angin, Batu Rongkam dan Rimo Bunga. Di Polsek Tigabinanga ada dua desa, Kuta Gerat dan Batu Mamak. Di Polsek Simpang Empat ada tiga desa, Torong, Kuta Gugung, Kuta Rayat.
"Saya, membaca surat ini, kaget saya. 25 orang yang mengajukan permohonan ini, semuanya perempuan," kata Hinca dalam sambutannya sebelum peletakan batu pertama.
Tampak dalam video, Hinca pun meminta semua personil telkomsel yang hadir untuk berdiri, diberi aplaus oleh semua masyarakat yang hadir.
Berselang, Hinca kemudian melakukan peletakan batu pertama pembangunan tower BTS tersebut.
Hinca meletakkan daun sirih, buah dan telur. Menurutnya, daun sirih, sebagai simbol penghormatan kepada para leluhur.
"Saya ingin meletakkan pondasi budaya ini, dengan satu simbol yang melahirkan kesejahteraan di Tanah Karo dan sekitarnya, yaitu buah-buahan," kata Hinca kemudian.
"Diantara buah yang banyak itu saya memilih, saya menyebutnya buah anggir. Anggir pangurasan, agar manguras di daging manguras di tondi, agar tower ini mempunyai spirit, semangat yang menghidupkan seluruh kegiatan di kampung ini, dari sisi budaya, kearifan lokal kita dan keyakinan kita kepada Tuhan. Seperti harumnya, harumlah Desa Pernantin ini, dan seluruh masyarakatnya. Sejahteralah dia," lanjutnya.
Sementara telur ayam, kata Hinca, adalah simbol sebuah kehidupan yang memberikan energi kehidupan baru. Tower didirikan diatas harapan baru yang memberikan kesejahteraan kepada semua.
"Biarkanlah dia melahirkan anak-anak ayam yang baru dan anak ayam baru melahirkan telur. Telur pun melahirkan ayam baru. Begitulah siklus kehidupan ini, dan tower ini pun akan memberikan kebersinambungan manfaatnya," kata Hinca.
Diakhir, Hinca pun menyampaikan harapan semua sejahtera. Negara sejahtera, telkomsel yang dipercaya negara untuk melayani, juga sejahtera, semakin baik, semakin berkibar, menyatukan budaya nusantara di seluruh Indonesia.
[Redaktur: Robert Panggabean]