DAIRI.WAHANANEWS.CO, Jakarta - Perkumpulan GERAK yang dimotori Ketua Umum Dhini Mudiani kembali menggelar diskusi publik "Ngobrol Pintar Seputar Jakarta" (Ngopi Senja).
Kali ini dengan tema “Kebudayaan Jakarta: Dari Kampung ke Ibukota – Menelusuri Akar, Merajut Masa Depan” di Perpustakaan HB Jassin, Taman Ismail Marzuki, Jakarta, Sabtu (22/2/2025).
Baca Juga:
Anggota DPR Dapat Pensiun Seumur Hidup, Ini Nominal yang Mereka Terima
Acara menghadirkan narasumber terkemuka di bidang kebudayaan, yaitu Hilmar Farid, Raden Gusti Arif Yulifard, dan Atika Nur Rahmania, serta dipandu oleh Robi Maulana sebagai moderator.
Dalam diskusi ini, ketiga narasumber membahas perjalanan 500 tahun Jakarta dengan beragam perspektif, mulai dari akar budaya kampung kota hingga arah masa depan Jakarta sebagai kota global yang tetap mempertahankan identitas budayanya.
Hilmar Farid menyoroti konsep "Kampung Kota sebagai Ciri Khas Jakarta". Ia menjelaskan bahwa Jakarta memiliki karakter unik sebagai kota metropolitan yang tetap mempertahankan struktur kampung sebagai bagian dari identitas sosial dan budaya masyarakatnya.
Baca Juga:
Sukatani Ditawari Jadi Duta Reformasi, Listyo Sigit: Polri Terbuka terhadap Kritik
Ia menekankan pentingnya menjaga keberagaman ruang hidup agar Jakarta tetap inklusif dan berakar pada sejarahnya.
Sementara itu, Atika Nur Rahmania membahas "Jakarta Kota Global", menyampaikan bahwa globalisasi Jakarta bukan hanya tercermin dari infrastrukturnya, tetapi juga dari warganya. Ia menekankan perlunya pembangunan infrastruktur budaya, sehingga Jakarta tidak hanya tumbuh sebagai pusat ekonomi, tetapi juga sebagai pusat kebudayaan.
Dari perspektif legislatif, Raden Gusti Arif Yulifard, sebagai anggota Komisi E DPRD Jakarta, menguraikan perannya dalam mengawasi implementasi peraturan daerah terkait kebudayaan.