DAIRI.WAHANANEWS.CO, Sidikalang - Bimbingan Belajar (Bimbel) gratis yang diselenggarakan Yayasan Bina Generasi Dairi Cinta Tanah Air, santer dikenal dengan Youth Revival Movement (YRM), dihentikan.
Bimbel yang telah berjalan dua tahun itu, berhenti sejak Juni 2025, pasca "pengusiran" oleh pihak SD Negeri 030301 Hutaraja, Kecamatan Sidikalang, Kabupaten Dairi, Sumatera Utara, lokasi yang digunakan sebagai tempat bimbel.
Baca Juga:
DPR RI Setujui RUU Bentuk Kementerian Haji dan Umrah Jadi Undang-Undang
Hal itu dikatakan Founder YRM Dairi Redi Antonius Nababan, kepada wartawan di Sidikalang, Selasa (26/8/2025).
"Bimbel gratis YRM Dairi yang sudah berjalan dua tahun, meminjam ruang kelas sekolah itu, kini berhenti. Kami "diusir", salah satu alasannya karena ruang kelas dibongkar," kata Redi.
Redi menyayangkan penolakan peminjaman gedung sekolah sebagai tempat les YRM Dairi, dengan alasan yang dinilainya terkesan dipaksakan.
Baca Juga:
Pihak Terkait Telah Berulang Kali Survei, Aktivitas PT Gruti di Dairi Sesuai Aturan
"Ini alasan yang dipaksakan. Kalau pihak sekolah tidak senang kami pinjam ruangan untuk les itu, kan bisa disampaikan langsung. Bukan membuat surat, dengan alasan-alasan yang menurut kami merupakan fitnah," kata alumni Institut Pemerintahan Dalam Negeri (IPDN) tahun 2014 itu.
Redi Antonius Nababan, saat membimbing siswa bimbel [DAIRI.WAHANANEWS.CO / Ist]
Dipaparkan, Kepala UPT SD Negeri 030301 Hutaraja, Magdalena H.S Silaban, melalui surat tanggal 5 Juni 2025, turut ditandatangani 13 guru, mengajukan penolakan peminjaman gedung sekolah sebagai tempat les YRM Dairi, ke Kepala Dinas Pendididikan Dairi.
Beberapa butir alasan penolakan, ruang kelas yang biasa dipakai untuk les, selalu berantakan, kursi yang diambil dari kelas lain tidak dikembalikan setelah les.
Terkait itu, Redi menyebut bahwa setiap pulang les, Rabu dan Kamis, siswa tetap melalukan pembersihan. Diakui, kebersihan yang dilakukan peserta les tidak selalu sempurna.
Alasan lain, WC tersumbat dan terdapat wastafel yang rusak, terjadi saat les di sekolah.
"Ini saya tidak terima. Itu wastafel yang menurut info diadakan saat masa covid dulu. Bahan kaleng. Bukan rusak sekarang lagi," kata Redi.
Alasan selanjutnya, terdapat siswa yang dihukum dengan sangat keras dan tidak mendidik.
Terkait poin itu, Redi membenarkan bahwa peserta les yang melakukan kesalahan diberi hukuman, namun tetap dalam batas kewajaran.
"Hukuman seperti push up, sit up. Orangtua siswa mengetahui itu. Mereka mendukung, agar anak semakin disiplin," katanya.
Redi Antonius Nababan, saat memberi bantuan sembako kepada orangtua siswa bimbel [DAIRI.WAHANANEWS.CO / Ist]
Alasan penolakan lainnya, ruang kelas 3B dan kelas 4 dibongkar, akibatnya cat, kuas dan celengan kelas 3B hilang.
"Ini yang paling tidak kami terima. Nama baik saya dan anak les tercemar. Jika memang ada pembongkaran dan kehilangan, kenapa tidak dilapor ke polisi? Kami tidak pernah membongkar. Kunci ruangan kelas selalu kami minta dari guru yang juga pengelola kantin di sekolah itu," kata Redi.
Dengan surat penolakan itu, Kepala Dinas Pendidikan Dairi Mariady Harsoyo Simanjorang melalui surat tertanggal 11 Juni 2025, menyampaikan agar Yayasan Bina Generasi Dairi Cinta Tanah Air mencari alternatif tempat lain melaksanakan kegiatan les dimaksud.
"Sejak itu, bimbel gratis dengan jumlah siswa terakhir 57 orang ini pun terhenti. Saya hanya bisa memandu anak didik melalui online. Kadang dengan menemui ke rumah mereka," kata Redi.
Redi yang kini menjabat Kasi Tapem Pemerintah Kecamatan Silahisabungan itu menambahkan, telah membuat laporan ke Polda Sumatera Utara, tindak pidana pencemaran nama baik.
"Saya laporkan Kepala Sekolah karena dalam surat ke Dinas Pendidikan Dairi ada menyebut ruang kelas 3B dan kelas 4 dibongkar, akibatnya cat, kuas dan celengan kelas 3B hilang. Saya merasa difitnah dan tercemar nama baik selaku founder YRM," katanya.
Wakil Ketua Komisi II DPR RI Junimart Girsang bersama peserta bimbel gratis binaan Redi Antonius Nababan, di Desa Hutarakyat, Kecamatan Sidikalang, Dairi, Jumat (7/7/2023) [Foto: WahanaNews/ist]
Diketahui, bimbel YRM pernah memperoleh atensi dari Junimart Girsang, saat menjabat Wakil Ketua Komisi 2 DPR RI.
Junimart memberi tas ransel kepada semua pelajar binaan bimbel tersebut, serta bantuan lainnya, Jumat (7/7/2023).
Junimart mengaku kagum atas kegigihan Redi menyelenggarakan bimbel gratis itu.
"Redi is the best. Mantap orangnya," katanya.
Junimart juga mengaku kagum atas mentalitas siswa bimbel. Secara umum cakap, santun dan rapi, serta pintar. Beberapa diantaranya bisa diajak berbahasa Inggris.
Terpisah, Kepala UPT SD Negeri 030301 Hutaraja, Magdalena H.S Silaban dikonfirmasi wartawan terkait hal dimaksud lewat WhatsApp, belum memberi tanggapan, Selasa (26/8/2025).
[Redaktur: Fernando]