DAIRI.WAHANANEWS.CO, Sidikalang - Ribuan massa menolak kehadiran PT Gunung Raya Utama Timber Industries (Gruti) kembali berunjukrasa, Rabu (10/12/2025).
Saat berita ini diturunkan, massa sedang dalam perjalanan dari kantor Petrasa di Jalan Pahlawan menuju Mapolres Dairi di Jalan Sisingamangaraja Sidikalang.
Baca Juga:
Pemulihan Listrik Aceh Meningkat Bertahap, PYM Malik Mahmud Apresiasi Sinergi PLN
"Ini kami sudah dalam perjalanan. Sudah di Batang Beruh," kata Duat Sihombing dari Petrasa, dikonfirmasi WahanaNews.co lewat selular, Rabu (10/12/2025).
Terkait aksi dimaksud, ratusan personil dari Polres Dairi, Karo, Pakpak Bharat dan anggota Brimob Polda Sumut, dikerahkan untuk mengamankan aksi tersebut.
Kapolres Dairi AKBP Otniel Siahaan melalui Plt Kasi Humas AKP Syahri Ramadhan dikonfirmasi wartawan lewat selular membenarkan pengerahan pasukan itu.
Baca Juga:
Defisit 40 MW Tak Halangi PLN Percepat Pemulihan Kelistrikan Aceh
Dijelaskan, untuk mengamankan aksi itu, Polres Dairi mendapat bantuan pasukan BKO Brimob sebanyak 75 personil, Dotsamapta Poldasu 98 personil, BKO Polres Pakpak Bharat 37 personil dan BKO Polres Tanah Karo 21 personil.
Kepolisian juga menyiagakan sejumlah Kenderaan Taktis (Rantis) seperti water canon untuk mengantisi dan mengamankan aksi unjukrasa.
Informasi diperoleh, aksi unjukrasa hari ini merupakan Aksi Solidaritas Pejuang Lingkungan Parbuluan VI yang dilakukan gabungan dari Organisasi Masyarakat (Ormas), Organisasi Kepemudaan (OKP) dan masyarakat Desa Parbuluan 6, Kecamatan Parbuluan.
Duat Sihombing dari Yayasan Petrasa menyebut, ada beberapa poin pernyataan sikap mereka yang akan disampaikan dalam aksi hari ini yakni terkait Hak Azasi Manusia.
Kemudian peringatan bencana ekologi, tuntutan penjuang lingkungan, restorative justice dan perlindungan hukum serta tuntutan evaluasi ijin PT Gruti.
[Redaktur: Fernando]