WahanaNews-Dairi | Puluhan massa menamakan diri dari Aliansi Pemerhati Pengguna Anggaran Negara (AP2AN), menggelar aksi unjukrasa ke Kantor DPRD dan Bupati Dairi, Rabu (25/1/2023).
Dalam unjukrasa itu, orator aksi Sennang Berampu dan Hulman Sinaga, bergantian menyampaikan aspirasi.
Baca Juga:
Pesan Natal KWI dan PGI: “Marilah Sekarang Kita Pergi ke Betlehem” (Luk 2:15)
Di kantor bupati, massa menyampaikan 4 poin tuntutan. Pertama, Bupati Dairi diminta mencopot Direktur RSUD Sidikalang dr Pesalmen Saragih, atas terjadinya sejumlah kasus-kasus kemanusian di RSUD Sidikalang.
Kemudian, mengganti seluruh personil mangement RSUD Sidikalang. Selanjutnya, merevisi SK Bupati nomor 547/1440/VIII/2021. Terakhir, mempertahankan dokter Tarmizi A Rangkuti S.pA bekerja di RSUD Sidikalang.
Setelah beberapa saat menggelar aksi, massa AP2AN ditemui Bupati Dairi Eddy Keleng Ate Berutu yang didampingi Sekretaris Daerah Budianta Pinem, Asisten Pemerintahan dan Kesejahteraan Rakyat Jonny Hutasoit dan Kepala BKPSDM Dapot Hasudungan Tamba.
Baca Juga:
Pemkot Jakarta Barat Juara 2 Kategori Inovasi Karya Kehumasan di Ajang AHJ 2024
Pada kesempatan itu, Hulman Sinaga kembali menyuarakan aspirasi mereka, terkait buruknya pelayanan di RSUD Sidikalang serta management yang tidak baik. Sesama dokter tidak sepaham, akibatnya berdampak pada pelayanan masyarakat.
Menurut massa AP2AN, selama 4 tahun Eddy Keleng Ate Berutu menjabat Bupati Dairi, sudah 4 Direktur RSUD Sidikalang diganti.
Pergantian dituding tidak membawa dampak positif, justru semakin buruk. Artinya, sudah 4 kali Bupati gagal memilih orang yang tepat.
Usai membacakan aspirasi, Hulman Sinaga menyerahkan kertas berisi aspirasi kepada Bupati Dairi, disaksikan Kapolres Dairi AKBP Wahyudi Rahman dan Sekda serta sejumlah pimpinan OPD.
Ketika Bupati Dairi Eddy Keleng Ate Berutu menanggapi dan hendak memberi penjelasan, memegang mikrofon pengunjukrasa, massa AP2N langsung meninggalkan lokasi itu.
Pengunjukrasa tidak mau mendengar penjelasan Eddy. Bahkan disaat Eddy berbicara, pengeras suara milik pengunjukrasa dimatikan.
Pengunjukrasa pun membubarkan diri. Aksi dimaksud, dijaga ketat aparat kepolisian dari Polres Dairi. [gbe]