WahanaNews-Dairi | Sekretaris Kecamatan (Sekcam) Siempat Nempu Hilir (Sinehi), Kabupaten Dairi, Sumatera Utara, Redi Antonius Nababan membuka bimbingan belajar (bimbel) untuk siswa dari ekonomi kurang mampu.
Redi kepada wartawan Senin (11/7/2023) mengatakan, bimbel tersebut dilaksanakan tanpa dipungut bayaran atau gratis. Kegiatan itu sudah berlangsung selama 1 tahun di 2 lokasi.
Baca Juga:
Maksimalkan Penjagaan, Polisi Jamin Keamanan Wisatawan di Kepulauan Seribu
Lokasi itu, di Jalan Persada Desa Hutarakyat dan Jalan Centrum Sidikalang. Jumlah peserta didik tercatat 106 orang mulai dari level belum sekolah, SD hingga SMP.
“Mereka berasal dari keluarga kurang mampu, diantaranya anak petani atau buruh tani, parrengge-rengge dan abang becak. Kalau bukan kita yang peduli terhadap masa depan anak di kampung kita, lalu siapa lagi?" Kata Redi.
Disebut, bila mengikuti bimbel di lokasi tertentu, biayanya mahal, sampai Rp 5 juta per tahun. Sedang bila ikut less, biasanya dikenakan Rp 300 ribu per bulan.
Baca Juga:
H+1 Lebaran Idulfitri, Kualitas Udara di Jakarta Masuk Kategori Baik
"Nah, untuk pelajar dari keluarga ekonomi lemah, bagaimana? Tidak mungkin kita membiarkan mereka tertinggal," kata ASN alumni Institut Pemerintahan Dalam Negeri (IPDN) itu.
Pada kesempatan itu, Redi menghaturkan terima kasih kepada keluarga Josua Manalu dan Serti Sianturi atas pemberian rumah untuk tempat bimbel.
Redi menambahkan, bimbel dimaksud belum memiliki legalitas. Pihaknya dibantu 7 pengajar notabene berstatus pelajar di SMKN 1 Sidikalang. Saat ini, sedang merekrut pendidik yang bersedia mencurahkan waktu dan pikiran.
“Selama ini, biayanya kami tanggung sendiri termasuk pemberian susu. Jadwal belajar, 3 kali seminggu," kata Redi.
Adapun bimbel dimaksud, memperoleh atensi dari Wakil Ketua Komisi 2 DPR RI, Junimart Girsang. Legislator PDI Perjuangan itu telah memberi tas ransel kepada semua pelajar binaan bimbel itu, Jumat (7/7/2023).
Junimart mengaku kagum atas kegigihan Redi menyelenggarakan bimbel gratis itu. "Redi is the best. Mantap orangnya," kata Junimart.
Junimart mengatakan, ia akan memberi kontribusi Rp 5 juta per bulan untuk membantu operasional pendidikan non formal itu.
Dia bersedia membangun gedung, menjadikan lahannya di Lae Gerat Kecamatan Sitinjo, untuk tempat belajar. Junimart menyatakan, akan menyediakan 1 unit mobil untuk antar jemput anak-anak.
Mantan pengacara itu mendorong Redi mendaftarkan lembaga dimaksud dalam bentuk yayasan. Biaya administrasi akan ditanggung Junimart.
“Rap ma hita paturehon huta Dairi na tahaholongi on (Mari bersama memperbaiki Dairi yang kita cintai ini)," ujar Junimart.
Junimart mengaku kagum atas mentalitas siswa bimbel dimaksud. Secara umum cakap, santun dan rapi, serta pintar. Beberapa diantaranya bisa diajak berbahasa Inggris. [gbe]