WahanaNews-Dairi | Kehadiran Presiden RI Joko Widodo (Jokowi) di Kabupaten Dairi, Sumatera Utara, Kamis (3/2/2022), memberi kesan tersendiri bagi pedagang di pusat pasar Sidikalang.
Para pedagang, yang dapat melihat langsung presiden, menerima Bantuan Langsung Tunai (BLT) dari tangan presiden, mengungkapkan rasa bangga, terharu, karena baru pertama kali presiden menginjakkan kaki di Dairi.
Baca Juga:
Pesan Natal KWI dan PGI: “Marilah Sekarang Kita Pergi ke Betlehem” (Luk 2:15)
Seperti diungkapkan pedagang, Rosmalina Batubara (53), sesaat sebelum Jokowi tiba di lokasi itu, ia akan menyimpan masker warna putih bertuliskan Istana Kepresidenan, yang diberikan protokoler istana padanya.
"Ikkon husippan masker on. Hupaias annon, hubaen di lamari ku. Sugari boi nian, 3 periode ma nian pak Jokowi. Asa boi muse ro tu son, hupatudu haduan masker i (Masker ini akan saya simpan. Nanti kubersihkan, kusimpan di lemari ku. Seandainya bisa, pak Jokowi 3 periode. Agar datang lagi ke sini, kutunjukkan kembali masker itu)," katanya.
Pedagang ikan dan rempah itu menyebut, ia salah satu pedagang yang didata protokoler sebagai penerima langsung BLT dari Jokowi.
Baca Juga:
Pemkot Jakarta Barat Juara 2 Kategori Inovasi Karya Kehumasan di Ajang AHJ 2024
Selain BLT, ia bersama pedagang lainnya juga diberikan sembako, dalam kemasan yang juga bertuliskan Istana Kepresidenan.
"Terharu. Bangga. 53 taon umur hu. On dope hurasahon na ro presiden tu son. Mauliate ma tu Tuhan. On dope hea jumpang tu presiden (Terharu. Bangga. 53 tahun umur saya. Baru kali ini saya rasakan datang presiden ke sini. Terimakasih kepada Tuhan. Baru kali ini jumpa ke presiden)," kata Rosmalina, diminta tanggapannya terkait kehadiran Jokowi.
Kebanggaan yang sama juga diungkapkan seorang pedagang pisang, Natanael Simamora (45), yang kebetulan bersebelahan lapak dengan Rosmalina.
"Bangga, bisa bertemu presiden. Saya salah satu yang akan diberi BLT. Sudah didaftar. Ada stempel," kata Simamora, sembari menunjukkan stempel protokoler di lengannya.
Senada, Rosmalina dan Natanael Simamora tidak mempermasalahkan dagangan mereka tidak ada pembeli untuk sementara, karena disterilisasi oleh protokoler kepresidenan. [gbe]