WahanaNews-Dairi | Tomi (23), salah seorang korban hilang pada peristiwa terbakarnya Kapal Motor (KM) Hentri di perairan Kabupaten Kepulauan Tanimbar, Maluku, 3 September 2021, adalah warga Desa Huta Rakyat Kecamatan Sidikalang, Kabupaten Dairi, Sumatera Utara.
Togar Munthe, ayah Tomi, dikonfirmasi WahanaNews lewat selular Selasa (21/9/2021), membenarkan bahwa anaknya itu turut menjadi korban pada peristiwa itu. “Ya. Belum ditemukan. Kami sudah pasrah. Kami serahkan kepada Tuhan,” kata Munthe.
Baca Juga:
Akses Jalan di Desa Sarintonu Dairi Putus Total, Warga Terisolasi, Pelajar Jalan Kaki
Munthe menjelaskan, Tomi adalah anak sulung dari empat bersaudara. Tomi menamatkan pendidikan SMU di St Petrus Sidikalang. Tamat sekolah, Tomi merantau.
Tomi bekerja untuk kedua kalinya di kapal motor itu. “Ini kedua kalinya dia bekerja di situ. Mereka sistim kontrak. Ini kontrak kedua,” ujarnya.
Dikatakan Munthe, saat ini mereka menunggu petunjuk dari pihak Basarnas maupun perusahaan kapal motor tersebut, kapan akan dilaksanakan tabur bunga. Informasi diperoleh Munthe, Basarnas telah menghentikan upaya pencarian.
Baca Juga:
Jogi-Anwar Mendaftar Balon Bupati dan Wabup Dairi 2024-2029 ke PDI Perjuangan
“Tadi malam saya telepon Basarnas. Dikatakan, batas waktu pencarian telah selesai. Akan serah terima Basarnas ke perusahaan. Setelah itu nanti diberitahukan kapan tabur bunga,” ujar Munthe.
Terpisah, paman Tomi, Oloan Manik mengatakan, Tomi dikenal baik. Dari perantauan, selalu membantu kebutuhan keluarganya di Sidikalang. “Sebagai anak sulung, dia bertanggungjawab. Selalu membantu keluarga di kampung,” kata Manik.
Dikutip dari regional.kompas.com, KM Hentri yang mengangkut 32 Anak Buah Kapal (ABK) dan nahkoda hangus terbakar saat sedang berlayar di perairan Kepulauan Tanimbar, Maluku. Insiden yang terjadi pada 3 September 2021 itu menyebabkan dua ABK tewas, 25 lainnya hilang dan lima ABK dinyatakan selamat. Insiden kecelakaan laut itu baru diketahui tim SAR pada Rabu (8/9/2021).